Dia mengungkapkan saat ini memang fokus kepada sekolah Firman.
"Kakaknya yang pertama sudah punya suami, yang satu sudah lulus SMA. Jadi tinggal Firman ini yang masih sekolah," kata Suwandi.
"Kalau saya kerja serabutan, ibunya kerja membuat besek untuk ikan itu, sehari dapat Rp 13.000. Lumayan masih bisa buat makan dan sekolah," paparnya.
Sekali lagi Suwadi berpesan agar video tersebut tidak menjadi masalah bagi semua orang. "Kami hanya ingin semua baik-baik saja," ujarnya.
Sementara relawan Ardian Kurniawan Santoso mengatakan telah berkunjung ke SLB tempat Firmansyah bersekolah.
"Dari penyampaian sekolah, memang Firman sudah nyaman. Memang dia termasuk siswa inklusi," ungkapnya.
Ardian juga menyampaikan pembuat video telah melakukan klarifikasi terkait postingan tersebut.
"Jadi masalah video viral tersebut sudah clear dan selesai dengan baik," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut Ardian juga menghadiahkan sepeda untuk Firmansyah.
"Semangatnya untuk belajar sangat menggebu, semoga dengan hadiah ini dia terus semangat belajar dan mengaji," paparnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video tentang anak yang dibully teman-teman di sekolahnya hingga harus pindah ke sekolah luar biasa (SLB).
Di video tersebut ada tulisan "saking sering dibully temannya di sekolah sampai pindah ke sekolah luar biasa (SLB)".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.