Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Siswa Dibully Hingga Pindah Sekolah ke SLB, Orangtua: Anak Saya Sudah Nyaman

Kompas.com - 31/05/2023, 18:31 WIB
Dian Ade Permana,
Khairina

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Seorang anak bersiap untuk pergi mengaji ke mushola. Sebelum berangkat, dia berpamitan ke orangtuanya dan bersalaman dengan tamu yang datang.

Ternyata dia tak langsung berangkat dan duduk bersama ayahnya di kursi kayu. Rumah berdinding separuh batako dan kayu tersebut, dihuni empat orang. Terlihat beberapa bagian sudah berlubang. Ada juga tumpukan bambu.

Baca juga: Diduga Dibully Teman dan Guru, Siswi SMK di Batam Pindah Sekolah hingga Dapat Bantuan Psikiater

Anak tersebut adalah Muhammad Firmansyah. Dia adalah bocah yang viral karena disebut dibully teman sekolah hingga pindah ke sekolah luar biasa (SLB).

"Ini namanya siapa? Kenalan dulu sebelum mengaji. Mas Firman semangat," kata Firman saat ditemui di rumahnya Dusun Doplang 2, Desa Pakis, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Rabu (31/5/2023).

Ayah Firman, Suwadi mengatakan anaknya termasuk aktif.

"Setiap hari setelah sekolah, bermain bersama temannya. Lalu mengaji dan pulang," paparnya.

Suwadi mengaku tak tahu bahwa video terkait anaknya menjadi viral.

"Saya tidak tahu, jadi itu saat mengantar ke sekolah, ada yang tanya-tanya lalu saya jawab. Lalu anak saya dikasih uang," ujarnya.

Baca juga: Diduga Dibully Teman, Mahasiswi Unsoed Purwokerto Coba Bunuh Diri di Kampus

"Firman itu sekolah di SLB sudah empat tahun, sejak kelas dua hingga ini sudah kelas lima. Sebentar lagi kelas enam. Biar nanti SMP dan SMA di SLB juga," kata Suwadi.

Menurut Suwadi, anaknya pindah dari SD ke SLB itu karena "kurang pemikiran" dibanding teman-temannya.

"Memang Firman ini ada kurang, tapi sekarang di SLB dia sudah nyaman, senang, temannya juga banyak. Dia sering lupa," ujarnya.

Meski begitu, Suwadi mengapresiasi semangat belajar anaknya. Setiap hari mereka harus berjalan kaki sejauh kurang lebih empat kilometer dari rumah menuju sekolah.

"Ya capek tidak capek, kalau anaknya punya niat, kita orangtua mengantar saja," ungkapnya.


Suwadi berharap tidak ada masalah terkait viralnya video tersebut.

"Jangan sampai ada masalah, semua orang baik, semoga semua diberi rezeki lancar. Pokoknya jangan sampai ada masalah," pintanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com