Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya dan Rajanya

Kompas.com - 30/05/2023, 19:25 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang berdiri sekitar abad ke 7 Masehi.

Pendiri Kerajaan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Keterangan tersebut tertulis dalam salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka.

Sedangkan, kisah pendirian kerajaan ini ini sulit dipecahkan karena sumber yang tersedia tidak menjelaskan silsilah secara rapi.

Prasasti Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo menjelaskan Dapunta Hyang merupakan raja pertama Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Kedukan Bukit menjelaskan Dapunta Hyang melakukan perjalanan dengan 20 ribu tentara dari Minanga Tawan menuju Palembang, Jambi, dan Bengkulu.

Selama perjalanan Dapunta Hyang menaklukkan daerah startegis untuk perdagangan Sriwijaya.

Sementara, Prasasti Kota Kapur dari Pulau Bangka menyebutkan Sriwijaya diperkirakan telah menguasai Sumatera bagian selatan, yaitu Bangka, Belitung, sampai Lampung.

Mengenai lokasi Kerajaan Sriwijaya dijelaskan oleh sejumlah ahli. G Coedes pada tahun 1918 menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang.

Baca juga: Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Pendiri Kerajaan Sriwijaya

Beberapa ahli lainnya menyimpulkan bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya berpindah-pindah, mulai dari Kedah, pindah ke Muara takut, hingga Jambi.

Kerajaan Sriwijaya

Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Siwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa abad ke 8 Masehi dan 9 Masehi.

Pada masa puncak kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, yang merupakan jalur perdagangan antara India dan Cina.

Wilayah kekuasaannya juga berhasil diperluas hingga Jawa barat, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat, Malaysia, Singapura, dan Thailand Selatan.

Sebagai upaya mengamankan wilayah, Kerajaan Sriwijaya membangun armada laut yang kuat sehingga kapal asing yang ingin berdagang merasa aman.

Kerajaan Sriiwijaya berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat pada masanya.

Kerajaan Sriwijaya mengalami masa gemilang hingga masa pemerintahan Sri Marawijaya.

Karena pada tahun 922 M dan 1016 M, Kerajaan Sriwijaya disibukkan dengan perang melawan Jawa. Peperangan berlanjut melawan Cola (India) pada tahun 1017 hingga 1025 sampai Raja Sri Sanggramawijaya berhasil ditahan.

Raja-raja Kerajaan Sriwijaya

Struktur genealogis (garis keturunan) Kerajaan Sriwijaya banyak terputus, sehingga penulisannya tidak teratur.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Letak, Raja, Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Berikut ini adalah silsilah Kerajaan Sriwijaya yang telah disepakati setelah masa kakuasaan Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

  1. Dapunta Hyang Sri Jayanasa (683 M)
  2. Indrawarman (702 M) Rudra Wikrama (728-742 M)
  3. Sanggramadhananjaya (775 M)
  4. Dharanindra /Rakai Panangkaran (778 M)
  5. Samaragrawira/Rakai Warak (782 M)
  6. Dharmasetu (790 M)
  7. Samaratungga/Rakai Garung (792 M)
  8. Balaputradewa (856 M)
  9. Sri Udayadityawarman (960 M)
  10. Sri Wuja atau Sri Udayaditya (961 M)
  11. Hse-she (980 M)
  12. Sri Cudamani Warmadewa (988 M)
  13. Malayagiri/Suwarnadwipa (990 M)
  14. Sri Marawijayottunggawarman (1008 M)
  15. Sumatrabhumi (1017 M)
  16. Sri Sanggrama Wijayatunggawarman (1025 M)
  17. Sri Dewa (1028 M)
  18. Dharmawira (1064 M)
  19. Sri Maharaja (1156 M)
  20. Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa (1178 M)

Editor: Silmi Nurul Utami

Sumber:

sma13smg.sch.id dan www.kompas.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com