Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI

Kompas.com - 30/05/2023, 18:55 WIB
Dendi Ramdhani,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Politik Universtias Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan mengatakan, peluang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut serta dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta sangat terbuka.

"Saya pikir masih sangat berpeluang. Karena dulu juga Jokowi, Anies kan pendatang baru istilahnya. Menang tidaknya banyak faktor, tapi patut diperhitungkan dalam kontestasi DKI termasuk hasil survei bagian dari ekspresi publik kan," kata Cecep saat dihubungi Kompas.com lewat telepon, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Unggul di Bursa Cawapres Survei Populi Center, Ridwan Kamil: Pilgub DKI atau Jabar Paling Pas

Namun, kata Cecep, gaya pemimpin DKI Jakarta harus serba cepat karena representasi kepentingan nasional. Meski secara luas wilayah lebih kecil dari Jabar, DKI punya masalah yang lebih kompleks.

"Kalau lari speed-nya harus beda. Jabar mungkin bisa gigi 2 gigi 3, kalau di DKI gigi 4 gigi 5, harus kenceng. Jadi di DKI tidak terlalu penting pencitraan itu. Butuh kinerja yang seirama nasional harus kerja keras, harus solid, tantangannya gak mudah," papar Cecep.

Baca juga: Ridwan Kamil Targetkan Tol Khusus Truk Tambang di Bogor Beroperasi 2024, Ini Alasannya

Dihubungi terpisah, pengamat politik Universitas Padjadjaran Firman Manan mengamati soal ada peluang Golkar mendorong Ridwan Kamil maju di Pilkada DKI. 

"Peluang, secara survei potensinya terbuka," kata Firman.

Secara karakter, kata Firman, DKI Jakarta cocok untuk Ridwan Kamil yang punya kapasitas teknis mengurus perkotaan. Bahkan, kata dia, salah satu masalah Ridwan Kamil mengurus Jabar adalah harus berkoordinasi dengan 27 bupati dan wali kota.

Baca juga: Ridwan Kamil: Opsi Saya Melanjutkan Gubernur, antara Jabar atau DKI

 

"Secara personal Kang Emil ada kecocokan karakter kalau maju d Pilkada DKI. Karakter Kang Emil visi model memimpin perkotaan, sangat teknis. Melihat pengalaman di Jabar selama empat tahun kalau lihat problem, soal dia tidak bisa punya kewenangan penuh untuk mengelola Jabar karena ada 27 wali kota dan bupati yang harus koordinasi," tutur Firman.

Sementara menurut Guru Besar Ilmu Politik Universtias Padjadjaran Muradi, dalam konteks komunikasi politik, sikap Ridwan Kamil yang kerap membalas kritikan netizen harus dikelola secara lebih terukur jika ingin terjun di DKI Jakarta. Apalagi DKI Jakarta kerap disorot dalam hal apa pun.

"DKI itu APBD besar apa yang ada dikepala Ridwan Kamil bisa dikerjakan. Problem klasik perkotaan bisa dikerjakan. Tapi harus pintar mengolah apa yg perlu direspons, yang perlu dibantah, atau yang perlu dijawab normatif," kata Muradi saat dihubungi lewat telepon seluler.

Ia menilai, Ridwan Kamil harus bisa menjaga irama psikologis personanya dalam hal komunikasi lewat media sosial.

"Ridwan Kamil sekarang harus mulai menjaga irama psokologis agar personanya tidak terbawa situasi. Minimal dia punya tim media untuk menjawab masukan warga, agar tidak terjebak perang komentar. Karena dalam situasi sekarang serangan dari sisi pskilogis akan dicari oleh kompetitor," ungkapnya.

 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawarkan konsep Green Economy atau Ekonomi Hijau Jabar - China kepada  Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang.Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menawarkan konsep Green Economy atau Ekonomi Hijau Jabar - China kepada Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, melanjutkan periode kedua di Jabar jadi pilihan realistis. Namun, ia tak menutup kemungkinan akan berkontestasi di Pilkada DKI Jakarta.

"Sehingga opsi saya adalah sama melanjutkan gubernur (Jabar), nanti di bulan November (2024) antara Jawa barat atau DKI, survei dua-duanya bagus," ucapnya.

Ia menuturkan, hingga saat ini belum ada arahan dari pimpinan Partai Golkar tentang langkah politiknya di tahun depan. Menurutnya, keputusan final akan terjadi pada Februari 2024.

"Restu partai belum karena nanti setelah di bulan Februari (Pileg dan Pilpres 2024). Tapi kalau berbicara hari ini dua provinsi itu surveinya bagus," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com