Jalan menuju tempat pelayanan umum dan pusat produksi pertanian masih minim.
"Sekarang sudah ada jalan hotmiks di selatan Kecamatan Ranamese, itu sudah bagus. Jalan masuk ke jembatan baru juga sudah. Hanya jalan keluarnya setelah jembatan kalau kita datang dari Kota Borong, ibu kota Kabupaten Manggarai Timur belum. Ini yang mesti diperjuangkan ke depan," jelasnya.
Modo menjelaskan, di sisi selatan dari Kecamatan Ranamese dengan wilayah perbukitan, lembah hanya dibangun jalan telford, bahkan antar satu kampung ke kampung lain tak sambung dan dibatasi Sungai Waemusur bagian hulu. Memang pada pemerintah masa lalu di Kabupaten Manggarai Timur sudah jalannya dilapisi lapen dan kini sudah rusak lagi.
"Saya sebagai anggota DPRD Manggarai Timur (meminta pemerintah) agar serius memperhatikan jalan raya di bagian selatan dari Kecamatan Ranamese," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Basilius Teto saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Whatsapp, Sabtu (20/5/2022) lalu, menjelaskan, memang ada jalan dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa.
Hanya saja jalannya rusak dan agak jauh sehingga murid dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa berjalan kaki dan menaiki tangga kayu darurat.
Kalau murid berjalan kaki dari Kampung Golo Borong ke Sekolah SDI Muku Jawa harus menempuh dengan waktu satu jam
"Iya benar, murid berjalan kaki di jalan pintas, jalan potong, jalan setapak dengan berjalan kaki menaiki 16 anak tangga kayu yang dibuatkan oleh orangtua murid. Jalan itu jalan pintas, Pak. Hanya bisa ditempuh dengan waktu selama 15 menit dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa. Orangtua murid membuka akses jalan pintas itu agar anak sekolah mudah ke sekolah," jelasnya.
Baca juga: Fakta Baru Anak SD Dikeroyok karena Tak Pinjamkan Penghapus, Tulang Iga Korban Bergeser
Teto mengatakan, mengatasi akses jalan kurang memadai dengan jarak tempuh satu jam. Pemda Manggarai Timur sudah membuka Tambah Ruang Kelas (TRK) di Kampung Golo Borong dengan membuka dua ruangan belajar (rombel) yang dimulai tahun ajaran baru 2023 ini.
"Gedung TRK sudah dibangun oleh orangtua murid di Kampung Golo Borong. Tahun ini akan menerima murid kelas satu, dan murid kelas II di sekolah induk akan mengenyam pendidikan di TRK Golo Borong. Sementara kelas III-VI tetap melanjutkan pendidikan di sekolah induk di SDI Muku Jawa," jelasnya.
Teto menjelaskan, warga dari Kampung Golo Borong membuka akses jalan pintas dengan menyeberangi aliran sungai supaya jarak ke sekolah semakin pendek.
"Kurang 16 anak tangga kayu di jalan pintas itu dan ditempuh waktu 15 menit dari Kampung Golo Borong ke SDI Muku Jawa," jelasnya.