Tsabitha mengaku menyukai olahraga angkat beban sejak usia 13 tahun. Ia tak pernah memimpikan menjadi seorang atlet.
Saat itu, ia hanya berniat mengisi wakru luang dengan melaksankan kegiatan angkat beban setiap hari.
"Dari umur 13 tahun. Ya suka aja dari pada gak ada kerjaan, jadi mengisi waktu luangnya yang bermanfaat dengan angkat besi," bebernya.
Dukungan dari keluarga dan kerabat, kata dia, meyakinkan niatnya untuk konsentrasi di dunia atlet angkat besi.
"Ya dari awal suka dan memilih jadi atlet, didukung sama yang lain juga," terangnya.
Meski gagal mengenyam bangku kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), namun saat ini, ia berbangga hati lantaran berhasil membawa nama Indonesia di kancah dunia.
"Udah 4 tahun lalu lulus SMA nya, tadinya mau kuliah di UPI cuma keburu dipanggil ke Jakarta, jadi kegiatan konsentrasi di latihan," pungkasnya.
Meski berhasil membuat nama Indonesia harum di Asia Tenggara, dia enggan tinggi hati. Baginya, kenikmatan mendapatkan mendali emas hanya sesaat.
Saat ini, kata dia, ia dan pelatihnya tengah mempersiapkan diri untuk mendapatkan tiket Olimpiade.
Proses mendapatkan tiket olimpiade, lanjut dia, tidak mudah. Pasalnya ia harus menjalani ajang bertaraf internasional sebanyak 5 kali, terdiri dari 3 opsi dan 2 ajang wajib.
"Lagi cari tiket untuk masuk ke olimpiade," tuturnya.
Saat ini, Tsabitha baru mengikuti 1 ajang di Kolombia sembari mempersiapkan lomba di Thailand dan Jeddah.
"Saya baru satu ikut waktu di kolombia, jadi saya harus menjalankan 4 lagi. Saya baru dua opsi dan dua wajib, opsi gak tau dimana, kalau yang wajib di Thailand sama di Jeddah," ujarnya.
Selain itu, untuk mendapatkan tiket olimpiade, ia juga harus mendapatkan nomor urut yang baik di antara atlet dunia lainnya.
"Bukan di poin, tapi di urutan, tapi saya belum tahu karena gak lihat," ungkap dia.
Tsabitha adalah salah satu peraih medali emas dari 6 atlet asal Kabupaten Bandung lainnya yang meraih medali emas di ajang SEA Games Kamboja 2023.
Saat ini, kata dia, Bupati Bandung menjanjikan hadiah berupa uang dan pekerjaan bagi para atlet tersebut.
"Senang, tapi belum lega karena kan belum terlaksana," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.