Kebiasaan itu sudah dilakukan sejak masih SMP ketika di luar kota. Restu dan doa dari orang tua menjadi salah satu kunci dari kesuksesan Ana.
“Kalau mau bertanding selalu menghubungi, dia bilang mau masuk lapangan, lalu minta doa,” tambah dia.
Bahkan, lanjut dia, jika tidak tanding, juga selalu meminta doa pada kedua orang tuanya. Selain Badminton, kata Ngatoda, anaknya juga suka dengan seni, seperti bermain musik.
Baca juga: Tangis Bahagia Sopir Truk Lihat Anaknya Raih Medali Emas SEA Games Kamboja
Kedua orangtua Ana tidak menyangka jika anaknya akan meraih emas dan perak dalam SEA Games di Kamboja tersebut. Dirinya selalu memantau pertandingan anaknya.
“Ketika saya nonton, saya greges dan meriang sampa ga masuk kerja,” aku dia.
Bahkan, sang ibu juga ikut menyanyikan Indonesia raya hingga menangis karena terharu dengan kemenangan sang anak.
Selanjutnya, orangtua Ana masih belum mengetahui kapan anaknya akan pulang. Sebab masih ada pertandingan lagi di Malaysia.
“Masih ada banyak kejuaraan, masih belum tahu kapan pulangnya,” tambah dia.
Baca juga: Personel Polda Sumbar Raih Medali Emas Cabang Gulat SEA Games Kamboja
Ana sendiri sudah melanglang buana mengikuti pertandingan ke sejumlah Negara. Mulai dari Amerika Serikat, Rusia hingga Eropa. Bahkan, medali di rumahnya sudah mencapai puluhan.
“Pernah ke Perancis, Spanyol, Kanada, AS,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.