Wilhelem mengungkapkan, ia dan sejumlah stafnya juga mengikuti upacara HUT Pattimura di Saparua. Saat itu ia sempat bertemu dengan korban Ronald Papilaya di lokasi cara.
“Jadi waktu ketemu di Saparua, dia (Ronlad) bilang ke saya, Pak Raja beta belum bisa pulang karena beta masih kerja jadi Bapak dan rombongan duluan saja, tapi pas di Lapangan Tuhaha, dia pakai motor lambung kita, kebetulan kita pakai mobil,” ungkapnya.
Setelah tiba di desanya, ia kemudian mendengar informasi dua orang warganya menjadi korban penembakan orang tidak dikenal.
“Sampai di rumah baru ada warga kasih tahu saya ada warga yang tertembak. Pertama dengarnya satu perempuan yang meninggal, ada yang kasih tahu lagi ada satu lagi yang kena tembak,” ungkapnya.
Baca juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di 6 Wilayah Maluku
Terkait kejadian itu, ia meminta perhatian dari pemerintah daerah dan juga aparat kepolisian untuk segera mengungkap kasus itu dan menangkap pelakunya.
“Karena ini bukan baru pertama kali terjadi dan ini bukan korban yang pertama dari warga Itawaka, jadi kami minta segera ditangani secara serius,” katanya.
Terkait kasus penembakan dua warga Desa Itawaka tersebut, aparat kepolisian di Saparua hingga kini masih terus menyelidiki kasus tersebut.
Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora mengaku telah menginstruksikan personelnya di Polsek Saparua untuk mengusut kasus tersebut dan segera menangkap pelaku penembakan.
“Kita sudah perintahkan untuk melakukan penyelidikan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.