Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik PO Sumber Alam Soroti Kebijakan Bus Trans Jateng, Dianggap Matikan Pengusaha Daerah

Kompas.com - 15/05/2023, 15:26 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Pemilik Perusahaan Otobus (PO) Sumber Alam, Anthony Steven Hambali menyoroti kebijakan adanya Bus Trans Jateng. Adanya transportasi umum ini dinilai dapat mematikan pengusaha daerah.

Anthony Steven Hambali menyebut, Bus Trans Jateng mematikan pengusaha angkutan kota (angkot) di Purworejo. Regulasi tentang adanya Bus Trans Jateng ini sangat dirasakan pengusaha angkot dan bus yang ada di daerah.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Turis Asing Soroti Masalah Sampah di Labuan Bajo

Pasalnya, trayek Bus Trans Jateng sama dengan jalur angkot yang ada saat ini. Tak hanya itu, harga Bus Trans Jateng juga juga jauh dari harga normal.

"Contohnya ya Mas, progam Bus Trans Jateng ini, bayangkan dari Kutoarjo ke Salaman hanya Rp 4.000, tapi apakah dipikirkan kalau itu bisa membunuh temen-temen Kopada," kata Anthony yang Nyaleg lewat Partai Nasional Demokrat (NasDem) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Anthony menambahkan, kebijakan itu dirasa memiliki sejumlah kekurangan. Ia menyebut, beroperasinya Bus Tras Jateng yang disubsidi oleh pemerintah tapi malah menimbulkan persoalan baru di kalangan para sopir dan pengusaha angkutan kota (angkot).

"Di satu sisi, pemerintah subsidinya besar sekali. Di sisi yang lain, pengusaha daerahnya mati, kan ini kayak digebuki bapak sendiri," kata Anthony.

Permasalahan tak hanya itu, Anthony menyebut, adanya Bus Trans Jateng yang diharapkan dapat menjadi salah satu integrasi transportasi tak terpenuhi.

Integrasi transportasi saat ini tidak dapat terwujud karena banyaknya penolakan Bus Trans Jateng masuk ke stasiun dan terminal. Bahkan sejak awal, adanya Bus Trans Jateng sudah didemo ratusan pengusaha dan sopir angkot di Purworejo.

"Tujuannya pemerintah kan adanya integrasi transportasi, lha ini malah tidak tercapai, karena selama ini Trans Jateng ditolak masuk ke terminal dan tidak diperbolehkan," kata Anthony.

Banyaknya regulasi yang tak sesuai dengan kondisi lapangan membuat warga Kutoarjo ini ingin menjadi anggota dewan dan membuat kebijakan. Hal itu diungkapkan Anthony saat ditemui di rumahnya pada Senin (15/5/2023).

"Regulasi banyak yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, paling tidak, kalau nanti di legislatif bisa tahu dan membuat bagaimana regulasi yang pas di masyarakat," kata Anthony.

Baca juga: Kunjungi Jember, Ganjar Soroti Fenomena di Media Sosial, Minta Pendukungnya Lebih Bijak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Sakau, Penumpang Speed Boat dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu-sabu

Regional
TNI AL Tangkap Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Saat Sakau

TNI AL Tangkap Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Saat Sakau

Regional
Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Kakak Kelas Diduga Setrika Dada Juniornya di Semarang Diduga karena Masalah Salaman

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Regional
[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com