Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pangandaran Minta Maaf Soal Laporan Pungli dan Intimidasi Husein: Kita Seperti Kebakaran Jenggot

Kompas.com - 12/05/2023, 15:02 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata meminta maaf kepada Husein Ali Rafsanjani, ASN yang melaporkan adanya dugaan pungli dan akhirnya mengundurkan diri.

Permintaan maaf ini lantaran Husein sempat mendapat intimidasi, ancaman bahkan beberapa bulan gaji tidak dibayar akibat kasus laporan pungli tersebut.

"Saya lebih meminta maaf ke kang Husein, apabila ada hal-hal dari aparat saya yang kurang bijak," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di halaman pendopo Bupati Pangandaran, Kamis (11/5/2023) sore.

Menurut Jeje, awalnya situasi Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam kondisi yang stabil kemudian tiba-tiba ada sesuatu dinamika yang bereaksinya terlalu berlebihan.

"Nah, mungkin itu, ketika kang Husein menyampaikan ada sesuatu seperti pungutan liar (pungli) dan sebagainya sehingga, kita seperti kebakaran jenggot," katanya.

Baca juga: Hasil Pertemuan dengan Bupati Pangandaran, Husein Tetap Jadi Guru ASN, Kepala BKPSDM Dinonaktifkan

Jeje menyayangkan sikap aparatnya yang menyuruh Husein mundur dari status ASN. Padahal penanganannya tidak seharusnya seperti itu.

"Penanganannya harus humanis, harus mengedepankan aspek komunikatif, hati ke hati," ucapnya.

"Saya sudah sampaikan ke kang Husein, sesuatu yang terjadi ada hikmah di baliknya. Saya kira bukan hanya di Pangandaran, tapi untuk seluruh Indonesia," kata Jeje.

Menurutnya, kasus yang menimpa Husein tidak bisa dianggap persoalan yang pendek atau sepele.

"Intinya, ketika ada permasalahan yang substansial dan itu menyangkut hal yang fundamental harus ditangani dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Jeje ingin Husein tetap mengajar di Pangandaran.

Baca juga: Belum Terima Surat Pengunduran Diri Husein, Bupati Pangandaran: Dia Masih ASN

"Saya sih ingin Kang Husein tetap di Pangandaran, mengajar dengan baik," kata Jeje sebelum pertemuan dengan Husein di Pendopo Kabupaten Pangandaran, Kamis (11/5/2023).

Dia menjelaskan, seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dilakukan karena kebutuhan tenaga guru di Kabupaten Pangandaran.

Terlebih, di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Pangandaran tidak ada guru kesenian.

Jeje melanjutkan, proses seleksi CPNS cukup panjang. Dari sekitar 15.000 CPNS disaring sampai 250 orang.

"Tentu diharapkan menghadirkan ASN yang mumpuni," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Buntut Kasus Pungli Husein, Bupati Pangandaran Meminta Maaf, Penanganannya Harusnya Lebih Humanis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com