Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 14 Tahun Dicabuli lalu Dibunuh oleh Pacarnya, Korban Sempat Hilang 3 Minggu

Kompas.com - 12/05/2023, 11:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nu, bocah berusia 14 tahun ditemukan tewas di Gudang Peluru Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (7/5/2023).

Mayat Nu ditemukan pertama kali oleh warga yang sedabng berburu burung. Titik lokasi penemuan berada di pojokan bangunna dekat salah satu pintuk gudang peluru.

Saat ditemukan, kaki kiri jasad terlentang tanpa celana. Sementara handphone korban hilang.

Sebelum ditemukan tewas, korban dinyatakan hilang sejak 3 minggu. Bahkan keluarga sempat menyebarkan foto korban di media sosial.

Waluyo (56), ayah NU bercerita putrinya meninggalkan rumah pada 16 April 2023 sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu, korban pamit pergi ke rumah teman untuk mengerjakan tugas sekolah.

Baca juga: Sebelum Dibunuh, Siswi SMP di Surabaya Diperkosa Pacarnya, Berikut Kronologi Kejadian

Namun sejak saat itulah, korban tak pulang. Nomor telepon korban pun tidak pernah aktif saat dihubungi.

Ia mengaku syok saat datang ke rumah sakit dan melihat cincin serta baju yang melekat di mayat.

"Di situ saya yakin itu anak saya," kata Waluyo.

Sementara itu Adi Setiawan, kakak koran berceruta semasa hidupnya, sang adik sering berkirim pesan dan menelepon pria usia 16 tahun asal Surabaya selatan.

Ia meyakini ketika adiknya meninggalkan rumah, sempat bertemu pria itu.

"Setahuku mereka kenal dari media sosial," katanya.

Selang satu hari Nu pergi meninggalkan rumah, Adi mendatangi rumah pria tersebut untuk mencari adiknya. Namun jawaban yang didapat nihil.

Baca juga: Pembunuhan Siswi SMP di Surabaya Dipicu Rasa Cemburu Pelaku

Diperkosa lalu dibunuh oleh pacar

Daru hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan yakni Y (16). Bahkan kasus tersebut dapat disimpulkan sebagai pembunuhan berencana.

Karena cara Y membunuh Nu direncanakan dengan matang.

Pada 16 April 2023, Y mengajak bertemu Nu di Jalan Bulak Banteng Patriot Surabaya.

Y datang berboncengan sepeda motor dengan R. Saat itu, Y ternyata sudah membawa pisau dari rumah.

Lalu korban bersama Y dan R berboncengan tiga pergi ke Gudang Peluru surabaya. Gadis berusia 14 tahun itu kemudian diajak di sudut bangunan.

Baca juga: Polisi Sebut Siswi SMP yang Ditemukan Meninggal di Gudang Peluru Surabaya Korban Pembunuhan

Di situlah Y memukuli kepala korban dengan tangan kosong. Kemudian korban dicekik hingga terjatuh di lantai.

Korban yang sudah lemah lalu disetubuhi. Selesai itu, Y menggorok leher korban.

"R saat itu mengawasi saja. Jadi kesimpulannya R membantu Y membunuh Nu," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Ryzki Wicaksana, Kamis (11/5/2023).

Y membiarkan begitu saja korban tergeletak tak bernyawa di lantai.

Sebelum pergi, Y mengambil handphone korban. Sedangkan pisau yang digunakan untuk melukai leher korban dibuang ke rawa-rawa.

AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, motif pembunuhan ini didasari asmara.

Y tak terima korban punya kekasih baru. Ditambah lagi, beberapa bulan terakhir Y ternyata punya niat ingin mencuri handphone korban.

Baca juga: Kejaksaan Hentikan Kasus Pungli di Pemkot Surabaya, Ini Alasannya

Selang satu hari dari kejadian, Y bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Ia tidak berusaha kabur, bahkan menemui keluarga korban saat datang ke rumahnya.

Y malah berakting seolah-olah kaget mendengar korban tidak pulang.

"Waktu itu Y bilang seharian tidur di rumah, gak tahu kemana adik (Nu) pergi," kata Setiawan Adi, kakak korban, Kamis (11/5/2023).

Pihak keluarga sebelum menemui Y juga sempat mencari korban di rumah teman-teman sekolah korban.

Hingga akhirnya selang tiga minggu kemudian, korban ditemukan tewas di Gudang Peluru Kedung Cowek Surabaya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Usai Setubuhi dan Bunuh Bocah 14 Tahun, Remaja Surabaya Akting Seolah-olah Kaget Korban Tak Pulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com