Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Maleo Jadi Simbol Keketuaan Indonesia di ASEAN, Warga Gorontalo Bangga

Kompas.com - 09/05/2023, 18:49 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Masyarakat Gorontalo bangga burung maleo senkawor (Macrocephalon maleo), yang menjadi hewan endemik Sulawesi menghiasi logo Keketuaan ASEAN Indonesia.

Dalam laman ASEAN2023.id, dijelaskan dalam logo ini terdapat 3 elemen, yaitu langit, pegunungan dan lautan, dan burung maleo.

Visualisasi langit sebagai simbol yang merangkul bola dunia, melindungi, dan mengayomi. Secara simbolis langit berperan sebagai payung dari wadah bola dunia.

Baca juga: Baru Ditandatangani Menteri LHK, Status Burung Maleo Senkawor dalam SK LHK Berbeda dengan Kondisi Terkini

Gunung sebagai perwujudan bentuk yang kokoh dan simbol kestabilan. Selain itu juga simbolisasi arah pertumbuhan yang optimis.

Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Sementara lautan, secara konseptual merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan

Kemudian simbol maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara, sebagai identitas Indonesia karena burung ini merupakan burung khas endemik asli Indonesia yang berasal dari Sulawesi.

Pemilihan simbolisasi Indonesia ini sengaja diambil dari Indonesia bagian tengah yang secara konseptual diibaratkan sebagai simbol sentralitas, terpusat, dan sebagai penghubung, sesuai dengan tema besar dari Keketuaan ASEAN Indonesia 2023.

Burung Maleo juga perwujudan dari kata “membumi dan rendah hati”. Dalam wujudnya sebagai burung, maleo tidak terbang melainkan berjalan di darat. Berjalan bersama membawa kemajuan untuk ASEAN dan dunia.

Baca juga: KLHK Keluarkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Maleo Senkawor

“Kami bangga burung maleo yang ada di tempat kami menjadi lambang keketuaan Indonesia di negara-negara Asia Tenggara,” kata Ardin Mokodompit, seorang warga Kecamatan Suwawa Timur yang akrab dengan burung maleo, Selasa (9/5/2023).

Ardin Mokodompit merupakan anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) di Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

Ia memiliki kemampuan mengetahui fauna di taman nasional yang sering dimasukinya saat menggelar patroli. “Burung maleo banyak di kawasan Hungayono,” ujarnya.

Hungayono merupakan wilayah di dalam hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, yang menjadi tempat bertelur burung maleo. Di kawasan ini terdapat panas bumi (geothermal) yang dijadikan sarana untuk menetaskan telur burung maleo.

Ajeng Mawaddah Puyo Duta Burung bersama maskot maleo saat mengenalkan burung maleo senkawor (Macrocephalon maleo) di sekolah MIT Al-Ishlah kota Gorontalo.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Ajeng Mawaddah Puyo Duta Burung bersama maskot maleo saat mengenalkan burung maleo senkawor (Macrocephalon maleo) di sekolah MIT Al-Ishlah kota Gorontalo.

Ardin menjelaskan, burung maleo di sini sebelum bertelur akan menggali tanah. Setelah membuat lubang, burung maleo akan meletakkan telurnya lalu menutup lubang kembali. Telur yang ada di dalam ini akan dihangatkan oleh panas bumi hingga menetas.

“Maleo tidak mengerami telurnya seperti ayam atau burung lainnya. Inilah keistimewaan burung kebanggaan kami,” ujar Ardin Mokodompit.

Baca juga: Pembangunan Tempat Wisata dan Kebun Sawit Sebabkan Populasi Burung Maleo di Sulbar Terancam Punah

Visualisasi burung maleo dalam logo keketuaan Indonesia di ASEAN ini juga membuat bangga Ajeng Mawaddah Puyo, yang merupakan duta burung. Ia mendapat kepercayaan dari pegiat lingkungan untuk menyuarakan upaya konservasi pelestarian burung dan habitatnya.

“Maleo adalah burung kebanggaan kami, burung hebat yang mandiri sejak lahir. Kami bangga burung ini menghiasi logo keketuaan Indonesia di ASEAN,” tutur Ajeng Mawaddah Puyo.

Pengalamannya dengan burung maleo tidak diragukan lagi. Ia sering berkunjung ke dalam belantara hutan taman nasional Bogani Nani Wartabone untuk ikut memindahkan telur-telur ini ke hatchery (kandang penetasan).

“Jika tidak dipindahkan, predator akan memakan telur maleo ini. Bahkan babi hutan pun akan menggali tanah yang ada telur maleonya untuk disantap,” ujar Ajeng Mawaddah.

Baca juga: Pesan Gaib Ratu Deku untuk Menjaga Maleo

Ardin Mokodompit dan Ajeng Mawaddah merupakan bagian masyarakat Gorontalo yang senang dengan hadirnya burung maleo dalam logo keketuaan ASEAN Indonesia.

“Kami berharap jangan cuma jadi logo, harus ada upaya mengenalkan burung maleo ke negara-negara ASEAN agar wisatawan datang ke Gorontalo atau daerah lain di Sulawesi yang ada burung maleonya,” ucap Ajeng Mawaddah Puyo.

Ajeng Mawaddah menambahkan, Hungayono di taman nasional Bogani Nani Wartabone ini merupakan kawasan peneluran (nesting ground) burung maleo terbesar di dunia.

Di tempat ini juga telah dikelola warga lokal sebagai objek ekowisata ternama, sudah banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati pesona Hungayono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com