Surono (51) warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur dibunuh dan jenazahnya dicor di bawah mushala di dalam rumahnya.
Diketahui Surono sudah menghilang selama tujuh bulan.
Dari hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan adalah sang istri, Busani (45) dan anaknya, Bahar (27).
Awlanya, Busani dan Bahar sempat bersandiwara bahwa Surono dibunuh oleh orang lain.
Namun polisi erhasil mengungkap motif pelaku tega menghabisi korban yakni karena ekonomi dan dendam yang dilatarbelakangi asmara.
Korban adalah petani yang kaya raya, namun sang istri dan anak hanya mendapatkan bagian sedikit.
Baca juga: Kasus Jenazah Dicor di Bawah Mushala, Anak Divonis 20 Tahun, Ibu 10 Tahun Penjara
Istrinya menduga, uang milik Surono diberikan kepada seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan. Busani pun menceritakan apa yang dirasakannya kepada Bahar.
Mendengar cerita dan keluhan ibunya, akhirnya Bahar memutuskan untuk membunuh ayahnya.
Keinginan itu dia lontarkan di hadapan ibunya. Sang ibu yang mendengar itu tidak melarang keinginan anaknya hingga akhirnya Surono ditemukan tewas di bawah mushala rumahnya.
Ia ditewas dibunuh dengan linggis oleh Bahar.
Setelah itu Bahar mengambil uang Rp 6 juta milik ayahnya dan serta menjual motor sebesar Rp 19 juta.
Sementara Busani menikah siri dengan pacarnya yakni JM pada Mei 2019. Pernikan tersebut tak lama karena bercerai 15 hari sebelum kasus tersebut terbongkar.
Baca juga: Dicor di Bawah Mushala, Petani Kopi Kaya Tewas di Tangan Anaknya karena Harta
Perbuatan itu dilakukan Wahudin pada Selasa, (29/10/2019) di kediaman korban sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Setelah menghabisi nyawa ayahnya dengan sebilah kapak, Wahudin mencoba menghilangkan jejak dengan membuang jasad ayahnya ke dalam septic tank dan menutupnya dengan adukan semen.
Jasad Rahadi, pertama kali ditemukan oleh istrinya atau ibu pelaku, Sariah (56) pada Selasa malam dalam keadaan terbungkus tikar di dalam septic tank di samping rumahnya
Awalnya ia curiga melihat ceceran darah di dalam rumah dan mengarah ke septic tank.
Kapolsek Warureja Iptu Nugroho Santoso mengatakan, Wahudin pelaku pembunuh ayah kandungnya sendiri diduga mengalami gangguan jiwa.
Hal itu berdasarkan keterangan warga yang menyebut pelaku kerap bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan kejiwaan.
Baca juga: Fakta Anak Bunuh Ayah Kandung yang Jasadnya Dikubur di Septic Tank dan Dicor