Ia mengatakan korban tak pernah bermasalah dengan rekan-rekannya dan dikenal sebagai anak yang penurut serta menghargai sesama.
"Sampai ia menyelesaikan ujian sekolah inipun sekali lagi korban tidak ditemukan bikin masalah di lingkungan sekolahnya ini," tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN Loofoun Bone, Simon Subang Rati.
"Memang saya baru menjabat kurang lebih 8 bulan namun sosok KAN dikenal sebagai siswa yang patuh terhadap para guru," kata dia.
Insiden ini tentunya sangat memperhatikan dan ia meminta kepada pihak kepolisian selalu patroli malam supaya cegah hal-hal demikian.
"Semoga pelaku penembakan tersebut diungkapkan oleh pihak kepolisian," singkatnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Penembak Siswa SMP hingga Tewas di Malaka NTT
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, Polres Malaka menangkap pelaku utama penembakan yakni JBS alias J asal Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku.
JBS ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan pada Rabu (3/5/2023) pukul 01.00 Wita.
Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo mengatakan ada sembilan orang yang terlibat dalam penembakan KAN.
"Ada sembilan orang yang terlibat dalam kasus ini," ujar dia pada Jumat (5/5/2023).
Dari keterangan JBS, kata Rudy, pelaku merencanakan aksi penembakan bersama delapan rekan yang lain.
Baca juga: Pelajar SMP di NTT Tewas Diduga Ditembak dengan Senapan Angin, Polisi Buru Pelaku
Rudy menyebut, dari sembilan orang, tiga orang telah ditangkap yakni JBS, R, dan C. Sementara enam orang lainnya masih dalam pengejaran.
Ia mengatakan pelaku R dan C ditangkap di Drsa Alkani, Kecamatan Wewiku.
"Setelah menembak korban, pelaku JBS menyembunyikan barang bukti senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder yang disembunyikan di rumah pelaku C," ungkapnya.
Berdasarkan pengakuan JBS, motif penembakan itu yakni rasa solidaritas kelompok.