Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Petani dan Nelayan di Nunukan Tinggalkan Profesi Mereka demi Rumput Laut, Kerawanan Pangan Jadi Ancaman Serius

Kompas.com - 05/05/2023, 14:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Melihat ancaman serius ini, Wakil Ketua DPRD Nunukan, Burhanuddin, mengatakan perlunya seluruh stakeholder duduk bersama untuk membahas solusi terhadap persoalan yang terjadi.

"Alih profesi para petani dan nelayan, menjadi persoalan serius dan mengancam pemenuhan kebutuhan pangan di Nunukan. Kalau tidak mulai ditindaklanjuti sekarang, ke depan akan menjadi masalah berkepanjangan," katanya.

Saat ini, lanjut Burhan, alih profesi nelayan kian mengkhawatirkan. Peralihan profesi nelayan ke rumput laut, terlihat dari berkurangnya pengambilan es batu di pabrik yang sangat jauh menurun dibandingkan sebelumnya.

Burhan memperkirakan, lebih 50 persen nelayan di Pulau Sebatik, sudah berprofesi sebagai pembudi daya rumput laut.

Baca juga: Truk Pengangkut Rumput Laut Tabrak Kios di Nunukan, Sopir Sempat Dikira Kabur, Ternyata Pergi Lapor Polisi

Demikian juga dengan petani. Secara kasat mata, bisa dilihat jelas dari luasan areal sawah garapan.

Padahal dulunya, sejumlah lokasi di Pulau Sebatik menjadi penghasil padi. Sementara saat ini, hamparan sawah yang membantang tak ubahnya lapangan kosong yang hanya ditumbuhi rumput sejauh mata memandang.

"Kita di Kaltara ini menjadi salah satu penunjang pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN). Jadi akan sangat riskan kalau kondisi ini tidak ada solusi. Jangan sampai ada kalimat pembiaran dan mengandalkan selama barang Sulawesi masuk, kebutuhan pangan Nunukan aman. Konsumtif Itu bukan solusi," kata Burhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com