Selain itu, ada ancaman bahaya dan aliran lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak, terutama pada saat musim hujan.
"Ada juga potensi ancaman bahaya dari gas-gas vulkanik beracun seperti CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), SO2 (sulfur dioksida), dan H2S (asam sulfida) di daerah puncak," katanya.
Baca juga: Sejumlah Desa di Lereng Ile Lewotolok Dilanda Hujan Abu, Ini Penjelasan PGA
Ia juga menambahkan, apabila kestabilan aliran atau material lava terganggu, maka dapat terjadi guguran atau longsoran lava yang dapat diikuti oleh awan panas.
"Arah luncurannya dan ancaman bahayanya dapat mengarah ke timur laut, timur, maupun tenggara," katanya.
Stanislaus berharap warga tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.