Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Desa di Lereng Ile Lewotolok Dilanda Hujan Abu, Ini Penjelasan PGA

Kompas.com - 02/05/2023, 14:23 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Sejumlah desa di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda hujan abu akibat letusan gunung Ile Lewotolok.

Oktovianus Pureklolon, warga Desa Lamawara, Kecamatan Ile Ape mengatakan, hujan abu telah berlangsung selama sebulan terakhir. Beberapa atap rumah warga rusak akibat material vulkanik.

la menuturkan, setiap kali meletus, muntahan material vulkanik gunung Ile Lewotolok masuk ke permukiman warga.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 69 Kali Disertai Lontaran Lava Pijar

Kondisi ini membuat warga cemas. Bahkan, ada yang memilih tinggal di lokasi perkebunan Parek Walang yang letaknya jauh dari Desa Lamawara.

“Siang malam begini terus, jadinya tidak bebas,” ujar Oktovianus kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Hari Ini, Meletus 98 Kali Disertai Dentuman Kuat

Hal serupa diungkapkan Tofik Subaraya, warga Desa Bungamuda. Tofik menyebut, hujan abu juga melanda Desa Napasabok, Bungamuda, Amakaka, dan Tanjung Batu.

Tofik cemas jika kondisi ini terus terjadi karena akan membahayakan penduduk di sekitar lereng gunung Ile Lewotolok. Bahkan menurutnya, ternak warga seperti kambing dan babi akan terkena dampak hingga berujung kematian.

“Ini sudah satu bulan kondisinya seperti ini,” katanya.

Penjelasan PGA Ile Lewotolok

Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok Jefri Pugel menjelaskan, hujan abu yang melanda beberapa desa akibat gempa erupsi. Ketika terjadi erupsi, beberapa wilayah di Kecamatan Ile Ape terkena hujan abu.

Jefri menerangkan, hujan abu yang jatuh ke permukiman warga mengikuti arah angin. Jika ke arah barat atau barat laut, maka beberapa desa seperti Bungamuda, Lamawara dan sekitarnya terkena dampak.

“Begitu pun kalau ke arah barat atau barat daya, hujan abu bisa jatuh di Desa Waowala. Sangat tergantung arah angin,” jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com