Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Ile Lewotolok Masih Sering Terjadi, Disertai Lontaran Lava Pijar dan Gemuruh

Kompas.com - 17/04/2023, 12:28 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Intensitas letusan Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tinggi.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, pada periode pengamatan Minggu (16/4/2023) pukul 00.00 Wita -24.00 Wita terjadi letusan 111 kali. Jumlah letusan ini sama dengan periode pengamatan pada Jumat (15/7/2023).

"Teramati 111 kali letusan dengan tinggi 200-400 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam," ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Aktivitas Erupsi Gunung Ile Lewotolok Kembali Meningkat, Meletus 121 Kali Sehari

Yeremias melanjutkan, letusan ini disertai lontaran lava pijar dan gemuruh lemah hingga sedang.

Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-700 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Kembali Meletus Disertai Gemuruh dan Dentuman

Pada periode ini, gempa embusan sebanyak 163 kali, tremor non-harmonik 19 kali, tremor harmonik 28 kali, satu kali vulkanik dalam, tektonik lokal satu kali, dan dua kali tektonik jauh.

Yeremias menambahkan, hingga saat ini aktivitas gunung Ile Lewotolok masih level II waspada.

Warga maupun pengunjung dilarang memasuki dan melakukan aktivitas di dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.

Warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com