Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda NTB: Kebakaran MT Kristin Berasal dari Aliran Listrik di Ruang "Forecastle"

Kompas.com - 03/05/2023, 20:41 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkap penyebab kebakaran kapal tanker Pertamina MT Kristin yang terbakar di perairan Pantai Ampenan pada Minggu, 26 Maret 2023. Kebakaran itu menewaskan 3 anak buah kapal (ABK).

Kabid Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin mengungkapkan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) secara tertutup oleh tim Labfor Polda Bali dan Tim Polairud Polda NTB pada 28 Maret 2023, kebakaran kapal tanker MT Kristin itu berasal dari aliran listrik di bagian ruangan forecastle yang ada di bagian depan kapal.

"Dari hasil olah TKP, kami temukan barang bukti ledakan di bagian depan kapal yang ditemukan dari delapan orang yang melakukan olah TKP tanggal 28 Maret 2023 lalu dari tim Labfor Polda Bali dan Polairud Polda NTB," kata Arman saat ditemui di Mapolda NTB, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Korban Hilang Terakhir Kapal MT Kristin Ditemukan Meninggal, Kenakan Seragam Kerja

Menurut Arman, api yang menyebabkan kebakaran hingga menghasilkan ledakan itu berasal dari ruang haluan kapal MT Kristin pada bagian sakelar jenis switch push button.

"Sakelar jenis switch push button ini diduga menyebabkan mesin kerek windlass yang terletak di sebelah kiri arah masuk pintu ke ruang forecastle MT Kristin terbakar," kata Arman.

Baca juga: Polda NTB Sebut Terjadi Ledakan Saat 3 ABK Kapal MT Kristin Masuk ke Ruang Lego Jangkar

Arman menyebutkan, pada titik lokasi api yang terbakar, ditemukan barang bukti 2 bungkus abu arang sisa ledakan kabel dan instalasi sistem kelistrikan pada sakelar aliran listrik jenis switch push button.

"Jadi mesin kerek windlass dan mesin jangkar kapal ikut terbakar," kata Arman.

Kapal MT Kristin bermuatan Pertalite yang terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok berhasil ditarik dan bersandar di dermaga PT Pantai Damai Sejahtera (PDS), Lombok Barat, Senin (27/3/2023).Dok. PT Pertamina International Shipping (PIS) Kapal MT Kristin bermuatan Pertalite yang terbakar di perairan laut barat Pulau Lombok berhasil ditarik dan bersandar di dermaga PT Pantai Damai Sejahtera (PDS), Lombok Barat, Senin (27/3/2023).
Sejauh ini, sebut Arman, tim yang melakukan olah TKP tidak menemukan bahan mekanik panas tinggi dan bahan kimia yang mudah terbakar di lokasi titik api.

"Dari tim juga tidak menemukan adanya proses biokimia yang menyebabkan panas yang menyebabkan kebakaran," kata Arman.

Baca juga: Satu Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Ditemukan, Masih Gunakan Pakaian Kerja

Kendati demikian, penyidik menemukan adanya barang-barang dan bahan yang mudah menguap dan mudah terbakar dari bahan bakar Pertalite di bagian depan kapal, di dekat ruang forecastle MT Kristin.

Menurut Arman, dari hasil pemeriksaan sementara, abu arang sisa kebakaran dengan menggunakan instrumen GeSI MC positif berasal dari ruang forecastle MT Kristin yang bersumber di aliran sakelar switch push button.

Dari hasil olah TKP pada bagian sakelar jenis switch push button dan mesin kerek jenis windlass yang terletak pada bagian kiri menuju pintu menuju ruang forecastle mengalami kerusakan parah akibat kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com