Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 60 Tahun, Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Sempat Terlihat Momong Cucu di Lampung

Kompas.com - 03/05/2023, 09:09 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Publik digegerkan dengan penembakan Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023).

Pelaku bernama Mustopa NR (60) dan langsung dibekuk oleh petugas keamanan kantor usai melakukan aksinya.

Sebelum dibekuk, pelaku sempat menembakkan senjata berupa airsoft gun hingga menyebabkan satu korban tertembak di bagian punggung.

Sementara korban lain terluka terkena sepihan kaca yang pecah akibat peluru.

Usai dibekuk, Mustopa sempat pingsan ketika akan dibawa ke Polsek Menteng. Ia pun langsung dibawa ke puskesmas dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Menag: Penembak Kantor MUI adalah Orang yang Salah Belajar Agama

Petugas menemukan KTP pelaku di lokasi. Berdasarkan data di KTP, Mustopa lahir di Sukajaya, 9 April 1963 dan berprofesi sebagai petani.

Mustopa berdomisili di Desa Suka Jaya, Kecamatan Kedodong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Sementara itu polisi menyebut Mustopa tiba di Kantor MUI Jakarta menggunakan taksi online.

Sempat terlihat momong cucu di rumah Lampung

Dua hari sebelum melakukan penembakan, tetangga sempat melihat Mustopa di rumahnya yang berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kendati demikian, tetangga yang enggan disebutkan namanya tidak mengetahui pastinya kapan Mustopa pergi ke Jakarta.

Lebih detail, tetangga Mustopa itu mengungkapkan yang bersangkutan masih sempat makan malam bersama keluarganya.

“Dan waktu itu saya lihat malam, masih ada di depan rumah,” ucap dia.

Selain itu, Mustopa pun disebut sempat memomong cucunya saat terlihat di rumahnya.

Baca juga: Nasib Mustopa Temui Ajal Setelah Nekat Menembak di Kantor MUI, Jasadnya Belum Dijemput Keluarga

Fakta ini pun membuat tetangga Mustopa terkejut dengan berita penembakan di Kantor MUI Pusat yang dilakukan oleh pelaku.

Bahkan ia sempat tidak percaya bahwa pelaku penembakan tersebut adalah tetangganya sendiri.

Tetangga menyebut Mustopa kerap ikut kegiatan sosial di desanya dan sering bercengkrama dengan para tetangga.

“Namun, pelaku ini punya topik kalau ngobrol, kalau nggak nyambung dia pergi,” katanya.

Tetangga Mustopa lainnya, Gustam mengatakan kehidupan sehari-hari Mustopa seperti warga lainnya.

Menurutnya pelaku bekerja sebagai petani dan memiliki usaha menjual minyak eceran.

Baca juga: Rekam Jejak Pelaku Penembakan Kantor Pusat MUI, Mengaku Wakil Nabi dan Rusak DPRD Lampung

"Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran. Dia punya kebun coklat," kata Gustam.

Tak pelak, Gustam mengaku kaget jika Mustopa melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat.

Gelar hajatan pengangkatan dirinya sebagai nabi

Jauh sebelum melakukan penembakan, Mustopa pernah mendatangi rumah warga di desanya untuk menggelar hajatan. Saat ini ia mengaku hajatan dilakukan untuk pengangkatannya dirinya sebagai nabi.

Namun, mendengar maksud hajatan tersebut, warga pun menolak mentah-mentah ajakan Mustopa.

"Dulu memang pernah dia mendatangi warga door to door mau ngadain hajatan. Tapi ya gak ada yang mau mengakui, bahkan sudah banyak juga dinasehati oleh warga sejak saat itu," kata Gustam.

Gustam juga mengungkapkan pengakuan Mustopa sebagai nabi didapat ketika bermimpi bertemu Nabi Muhammad.

Mustopa, kata Gustam, juga sempat menceritakan mimpinya yang disebut diminta Nabi Muhammad SAW untuk memperjuangkan risalah kenabian.

Baca juga: Geger Penembakan di Kantor MUI Pusat, Pelaku Meninggal Tak Lama Setelah Ditangkap

"Sejak saat itu memang dia selalu minta diakui bahwa dia yang melanjutkan perjuangan Nabi Muahmmad SAW," pungkasnya.

Sementara itu tahun 2016, pelaku sempat ditangkap oleh Polsek Telukbetung Selatan atas dugaan perusakan kantor DPRD Lampung dan dipidana selama lima bulan.

Motif M menyerang gedung DPRD itu adalah untuk meminta pengakuan atas statusnya sebagai wakil Nabi Muhammad.

"Pelaku ingin pemerintah mengakui dia menjadi wakil nabi. Tapi kan nggak ada yang percaya hal itu," kata Kapolres Pesawaran AKBP Pratomo Widodo, Selasa.

Antar surat berisi ancaman ke Kantor MUI pada Juli 2022

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menunjukkan surat yang diduga dikirim oleh pelaku penembakan di kantornya, Selasa (2/5/2023).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menunjukkan surat yang diduga dikirim oleh pelaku penembakan di kantornya, Selasa (2/5/2023).
Ternyata Mustopa beberapa kali mengirimkan surat berisi ancaman ke Kantor MUI secara langsung, bukan melalui jasa kirim.

Dalam suratnya, Mustopa mengaku sebagai wakil nabi.

Pada surat pertamanya, Mustopa meminta bertemu dengan pimpinan MUI. Namun, tidak ada pernyataan yang secara gamblang menjelaskan tujuan pertemuan itu.

Permintaan tersebut kemudian dibahas di Komisi Pengkajian. Pada surat berikutnya, Mustofa menyampaikan ancaman.

“Karena kami lembaga keagamaan tentu tidak perlu lah kemudian kami membuat laporan segala macam, udah biasalah kami itu menerima surat-surat seperti itu,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Ikhsan Abdullah, Selasa.

Baca juga: Teror Penembakan Mengejutkan di Kantor MUI pada Siang Hari Bolong...

Ikhsan mengungkapkan, surat terakhir Mustopa berisi ancaman diterima MUI pada periode Juli 2022.

“Antisipasinya udah koordinasi dengan lingkungan dengan RT di sini bahwa ada orang yang datang seperti ini sudah cukup saya kira,” kata Ikhsan.

Terpisah, Ketua MUI bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh menunjukkan surat yang dikirimkan Mustofa.

Dalam surat itu tertulis keterangan 'surat yang ke 6'. Dalam surat itu, Mustofa mengaku sebagai wakil nabi dan meminta bertemu dengan Ketua MUI untuk mempersatukan umat.

“Merepresentasi pewaris nabi begitu ya, untuk mempersatukan umat. Intinya sih begitu,” kata Asrorun.

Sementara itu hingga Rabu (3/5/2023) pagi, belum ada pihak keluarga yang mengakui dan berencana menjemput jenazah Mustopa. Saat ini jasad Mustopa masih di RS Polri Kramatjati, Jakarta

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tria Sutrisna, Syakirun Ni'am | Editor : Nursita Sari, Novianti Setuningsih, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com