LEMBATA, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meluapkan kegembiraannya saat menghadiri acara panen jagung simbolis Program Tanam Jagung Panen Sapi-Pola Kemitraan (TJPS-PK) di Desa Nila Napo, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata, Rabu (26/04/2023).
Program TJPS yang panen itu digarap di lahan seluas lahan 6,5 hektare dengan hasil panen 7,2 ton per hektare.
"Ini sudah sangat bagus dari hasil kerja dan kolaborasi yang baik. Saya turut gembira karena kualitas jagung juga baik di sini," ujar Viktor.
Baca juga: Pertama Kali Injakkan Kaki di Keerom, Presiden Jokowi Ikut Tanam Jagung Bersama Petani
Viktor menjelaskan, TJPS merupakan program kolaborasi bidang pertanian dan peternakan. Selain itu, sebagai upaya mendorong terciptanya industri khususnya industri pakan ternak.
Ia berharap program TJPS di Nila Napo terus dikembangkan. Apalagi ada beberapa wirausahawan mandiri (wiman) yang mampu mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari program tersebut.
“Nanti ke depannya juga kita ingin agar dapat mengembangkan tanaman hortikultura agar kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan pasar untuk membantu mengendalikan inflasi," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lembata Kanis Tuaq menjelaskan, total luas lahan program TJPS di wilayah itu yakni 9.307 hektare dengan estimasi produksi jagung mencapai 20.230 ton pada 2023 ini.
Saat ini, lanjut Kanis, pihak offtaker atau integrator juga telah sepakat membeli hasil jagung dengan harga Rp 4.500 per kilogram.
"Kita juga dorong petani untuk tanam kacang hijau dan kedelai untuk juga menambah penghasilan para petani," ucapnya.
Baca juga: Buruh Panen Jagung Tewas Tersengat Listrik Perangkap Binatang di Dompu
Ketua Kelompok Wiman Desa Belobatang, Kecamatan Nubatukan, Yasinta Rinda mengatakan, program TJPS sangat membantu peningkatan ekonomi mereka.
la mengaku, mendapat keuntungan sebesar Rp 12.500.000 dari pengelolaan TJPS di atas lahan seluas satu hektare dengan hasil tersebut mencapai 5 ton.
"Hitungannya 5.000 kilogram x Rp 4.500 maka menghasilkan Rp 22.500.000. Kemudian dikurangi pemotongan kredit bank sebesar Rp 10.000.000 maka keuntungan bersih yang didapat Rp 12.500.000," beber Yasinta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.