Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Malaka NTT Tewas Mengenaskan dengan Tubuh Terikat Tali, 8 Warga Ditahan Polisi

Kompas.com - 26/04/2023, 09:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Malaka, menahan delapan orang warga Desa Haliklaran, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pasca tewasnya Yasintus Bria dengan kondisi tubuh terikat tali.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malaka Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Rudy Junus Jacob Ledo, mengatakan, sebelum ditahan, delapan warga tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

"Awalnya kita periksa 10 orang sebagai saksi. Setelah itu, kita tetapkan delapan orang menjadi tersangka dan sudah kita tahan," kata Rudy, kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023) pagi.

Baca juga: Viral, Foto Warga Malaka Tewas Disiksa dengan Tubuh Terikat Tali dan Jadi Tontonan Warga

Berdasarkan laporan polisi yang diterima dan hasil pemeriksaan para saksi lanjut Rudy, kemungkinan ada penambahan tersangka baru.

Tetapi, pihaknya masih terus menyelidiki lebih lanjut, lantaran ada keterlibatan anak di bawah umur.

Sehingga, pihaknya melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) sedang berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan khusus terhadap terduga pelaku yang masih anak di bawah umur.

"Ada tiga orang anak di bawah umur yang terlihat, sehingga kita hati-hati dalam menanganinya," ujar Rudy.

Rudy mengatakan, setelah penetapan tersangka, pihaknya sedang mempersiapkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dan untuk perkembangan kasusnya akan dikirim ke pelapor.

Dalam kasus ini, pelapor yakni Kepala Desa Haliklaran, Nus Klau.

Baca juga: Pria yang Tewas Diikat dan Jadi Tontonan Warga Malaka NTT, Sempat Diseret di Jalan Raya

Sebelumnya diberitakan, sebuah foto seorang warga Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas disiksa dengan posisi tubuh diikat tali dan jadi tontonan warga viral di sejumlah media sosial dan grup WhatsApp.

Dalam foto dan video yang diperoleh Kompas.com, Selasa (25/4/2023) pagi, terlihat pria yang mengenakan baju hitam lengan panjang dan celana pendek tergeletak di tanah.

Kedua kaki dan tangannya diikat menggunakan tali. Sebatang kayu dengan panjang sekitar satu meter berada di sela kedua kakinya.

Baca juga: Sebelum Tewas Terikat Tali dan Jadi Tontonan Warga Malaka NTT, Pria Ini Sempat Berkelahi dengan 2 Orang

Warga terlihat berkerumun sambil melihat dari jauh jenazah pria tersebut yang tergeletak dengan posisi badan miring ke kanan.

"Itu kejadiannya di Dusun Haliklaran, Desa Haliklaran, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, pada Sabtu, 22 April 2023 dini hari, sekitar pukul 02.00 Wita,"kata Rudy, kepada Kompas.com, Selasa pagi.

Rudy menyebut, pria yang meninggal akibat dianiaya massa secara brutal itu bernama Yasintus Bria (58), warga Dusun Beirasi, Desa Rabasa Haerain, Kecamatan Malaka Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com