Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Penyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu, Mengular 1 Kilometer hingga Kucing-kucingan dengan Polisi

Kompas.com - 20/04/2023, 12:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Fenomena penyapu koin di Jembatan Sewo Indramayu kian ekstrem. Jumlahnya pun semakin banyak seiring dengan peningkatan volume kendaraan pemudik.

Jembatan Sewo ini masuk wilayah Kecamatan Sukra Indramayu dan lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Subang di Jalur Pantura.

Para pemudik yang hendak keluar dari Kabupaten Subang dan masuk ke wilayah Kabupaten Indramayu akan disambut fenomena yang dianggap sebuah tradisi oleh masyarakat setempat tersebut.

Namun, pada momen mudik lebaran, penyapu koin tersebut tidak hanya berasal dari warga setempat, melainkan warga di luar daerah juga banyak ikut mengais rezeki di sana.

Baca juga: Mitos di Balik Tradisi Menyapu Koin di Jembatan Sewo Indramayu

Para penyapu koin di Jembatan Sewo ini kerap kali kucing-kucingan dengan polisi.

Mereka menghilang saat petugas datang dan kembali beraksi ketika petugas pergi melanjutkan patroli.

"Dan tadi bisa kita lihat begitu saat ada personil yang datang memberikan imbauan, mereka bubar. Tapi begitu anggota pergi patroli ke tempat lain mereka datang lagi," ujar Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar kepada Tribuncirebon.com di Jembatan Sewo, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2023).

Pembubaran para penyapu koin di Jembatan Sewo Indramayu diketahui sudah berulang kali dilakukan polisi.

Mereka diminta untuk pulang karena khawatirkan akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang bisa mengancam keselamatan diri pribadi maupun pengendara yang melintas.

Baca juga: Penyapu Koin di Jembatan Sewo Kena Prank, Dilempar Uang Rp 15 Juta dari Pemudik yang Ternyata Mainan

Selain melakukan pembubaran, Kapolres juga memerintahkan jajarannya untuk membangun pos dadakan persis di dekat Jembatan Sewo guna mencegah aksi kucing-kucingan.

Di pos itu juga disiagakan personel yang sifatnya statis untuk melakukan penjagaan.

Mereka nanti akan memberikan imbauan supaya aktivitas menyapu koin ini tidak dilaksanakan dahulu.

"Walaupun sebagian masyarakat menganggap ini merupakan suatu tradisi, tapi bagaimana pun juga ini memicu terjadinya potensi laka lantas yang mesti kita cegah," ujar dia.

Di sisi lain, setelah dilakukan pembubaran, para penyapu koin itu justru berpindah dari Jembatan Sewo ke pinggir jalan di Jalur Pantura baik yang mengarah ke Kabupaten Subang maupun Indramayu.

Baca juga: Cerita Wanita Penyapu Koin di Jembatan Sewo, Sudah Senang Dapat Uang Rp 15 Juta, Ujungnya Malah Kecewa

Penyapu koin di Jembatan Sewo di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2023). Tribuncirebon.com/Handhika Rahman Penyapu koin di Jembatan Sewo di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Rabu (19/4/2023).
Panjang jajaran para penyapu koin itu diperkirakan mencapai kurang lebih 1 kilometer. Polisi yang mengetahui kondisi tersebut kembali melakukan pembubaran

Pantauan Tribuncirebon.com, ada kurang lebih 1 kilometer jajaran penyapu poin yang berderet memanjang ke wilayah Kabupaten Subang.

Serta kurang lebih 1 kilometer lagi berjajar dan memanjang ke arah Kabupaten Indramayu.

Para penyapu koin ini pun berasal dari beragam kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Para pemudik yang hendak melintas Jembatan Sewo pun terpaksa harus menurunkan kecepatan dan melajukan kendaraan dengan pelan-pelan.

"Kalau lebaran memang suka penuh, banyak yang ikutan," ujar salah seorang penyapu koin, Kasturi (72), Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Kelelahan Saat Amankan Arus Mudik, Perwira Polisi di Indramayu Meninggal Dunia

Kasturi mengakui, dengan menjadi penyapu koin, penghasilan yang didapat cukup menggiurkan.

Hari ini, ia mengaku sudah mengantongi uang hasil menyapu koin sebesar Rp 150.000. Sementara rekannya yang lain ada yang bisa mendapat penghasilan hingga Rp 200.000 hingga Rp 500.000 dalam sehari.

Akan tetapi, aksi menyapu uang yang dilakukan mereka terbilang ekstrem dan membahayakan baik bagi diri sendiri maupun pengendara yang melintas.

Sementara itu Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar meminta agar para penyapu koin sementara waktu tidak beroperasi dahulu.

Mengingat volume kendaraan pemudik sekarang ini terus meningkat dan dikhawatirkan terjadi kecelakaan.

Baca juga: Menelusuri Masjid Bondan Indramayu, Pusat Penyebaran Islam Abad 13-14 Masehi

"Walaupun sebagian masyarakat menganggap ini merupakan suatu tradisi, tapi bagaimana pun juga ini memicu terjadinya potensi laka lantas yang mesti kita cegah," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Penyapu Koin di Jembatan Sewo Mengular 1 KM ke Arah Subang dan Indramayu, Menjamur di Momen Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com