KOMPAS.com - Mak Iye, seorang ibu penyapu koin di Jembatan Sewoharjo, Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditipu oleh pemudik.
Saat itu ada pemudik yang melempar uang Rp 15 juta ke arah sungai di bawah Jembatan Sewo. Padahal pemudik lain biasanya melempar uang koin di atas jembatan.
Mak Iye yang tahu bergegas turun ke sungai hingga basah. Namun saat dicek lebih teliti, tumpukan uang yang dibungkus platik hitam ternyata uang palsu.
Baca juga: Penyapu Koin di Jembatan Sewo Kena Prank, Dilempar Uang Rp 15 Juta dari Pemudik yang Ternyata Mainan
Saat musim mudik lebaran, ada puluhan warga yang menjadi penyapu koin di atas Jembatan Kali Sewo di perbatasan antara Indramayu dan Kabupaten Subang di jalur Pantura Barat.
Mereka yang terdiri dari anak-anak, remaja hingga lansia akan berdiri berjejer di pinggir jalan sepanjang Rp 500 meter.
Dengan sapu berukuran panjang, mereka akan menyapu yang logam yang dilemparkan pengguna kendaraan baik roda dua atau pun roda empat.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Agus Aris Munandar menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tradisi memberi sedekah uang yang dilakukan di Kali Sewo Barat, batas wilayah antara Subang dan Indramayu, Jawa Barat.
"Kali Sewo ada satu lagi di timur, batas antara Cirebon dan Indramayu. Asal mula riwayatnya cukup banyak dan berbeda-beda," ujar Agus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/3/2023).
Meski berbeda-beda, menurut dia, tradisi ini pada prinsipnya adalah memberi sedekah kepada penduduk di perbatasan Indramayu.
Merunut sejarah, Agus menyampaikan, wilayah Indramayu dibatasi oleh Kali Sewo di sebelah barat dan timur.
Para pendiri Indramayu zaman dahulu pun meletakkan tuah bagi orang yang akan berbuat jahat dan berkhianat pada penduduk Indramayu.
"Jika melalui Kali Sewo, kesaktiannya punah," terang Agus.
Adapun kini, dia mengungkapkan, orang-orang Indramayu yang baik dan pulang merantau akan memberikan sebagian rezeki pada penduduk penjaga perbatasan.
"Tradisi itu agaknya telah lama mungkin dikaitkan dengan awal berdirinya Indramayu, tapi orang-orang yang ramai berderet itu baru belakangan saja," tuturnya.
Baca juga: Kelelahan Saat Amankan Arus Mudik, Perwira Polisi di Indramayu Meninggal Dunia
Ia menjelaskan, orang-orang akan berjejer di Jembatan Sewo di hari-hari yang dianggap baik untuk bersedekah.