Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Karam, 3 WN Malaysia Tenggelam dan Hanyut Diduga sampai Indonesia, Kini Masih dalam Pencarian

Kompas.com - 14/04/2023, 10:02 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tiga warga Malaysia terdiri dari 1 laki laki dewasa dan 2 anak anak, tenggelam dan hanyut akibat insiden kapal karam di Sungai Panawan - Talangkai di Kawasan Sepulut daerah Nabawan, Sabah, Malaysia, Kamis (13/4/2023).

Pencarian para korban dilakukan sampai wilayah Indonesia.

Baca juga: Bocor di Tengah Perjalanan, Kapal Pengangkut Bahan Pokok Tenggelam di Laut Kayong Utara Kalbar

Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, menuturkan, pencarian dilakukan bersama warga adat, setelah ada permintaan dan pemberitahuan musibah tersebut, dari Ketua Daerah Pagalungan.

"Tadi malam kami dihubungi oleh Ketua Daerah Pangalungan, Tuan Philip Antugi. Bahwa telah terjadi kemalangan/kecelakan perahu karam di sungai Panawan-Talangkai di kawasan Sepulut Daerah Nabawan Sabah Malaysia dengan korban 3 orang dan korban susulan 1 orang sehingga semuanya 4 orang,"ujarnya, dihubungi Jumat (14/4/2023).

Lumbis menuturkan, awalnya korban bernama Rabinus bin Palanuk bersama keluarganya yang telah selesai berkebun, akan pulang ke rumahnya di Kampung Sisingon dengan menyeberangi Sungai Panawan menggunakan perahu ketinting.

Baca juga: Berhasil Selamatkan Dua Saudaranya Saat Perahu Bocor, Pemuda di Palu Malah Tenggelam

Saat itu, sungai sedang banjir. Arus sungai mengakibatkan kapal ketinting yang dinaiki bersama istri dan kedua anaknya, melintang dan akhirnya tenggelam terhantam arus.

Saat ini, istri korban sudah ditemukan sementara kedua anaknya, masih dalam pencarian.

"Pada misi pencarian korban di kawasan Agis/Salung, Malaysia, ada korban susulan yang juga tenggelam saat mencoba berenang menyelamatkan korban yang sempat ia lihat di tengah sungai,"tambahnya.

Atas peristiwa ini, Ketua Daerah Pagalungan, Sabah, Malaysia, membuat pengumuman, sekaligus memohon jika ada warga Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Lumbis, Sembakung Atulai dan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk segera menghubungi pihaknya seandainya menemukan atau mengetahui keberadaan para korban.

Permohonan tersebut direspon warga Lumbis yang dengan suka rela ikut membantu pencarian para korban.

Lumbis melanjutkan, aksi masyarakat yang turun ke sungai, adalah bentuk solidaritas sebagai Dayak se-Rumpun Murut.

Di mana Dayak Agabag yang hidup di bantaran sungai, mulai Labang, hingga Manuk Bungkul di Sembakung, juga merupakan bagian dari rumpun Murut.

"Rumpun Murut kurang lebih 40 persen penduduk asli Kalimantan Utara yaitu Dayak Agabag, Dayak Tahol, Dayak Bulusu, Dayak Abai, Dayak Okolor dan juga 50 persen sebagai penduduk asli Sabah Malaysia dan hal tersebut merupakan gerakan solidaritas kemanusiaan,"jelasnya.

Pencarian para korban, masih dilakukan hingga saat ini.

Untuk diketahui, Sungai Panawan Malaysia mengalir ke Sungai Talangkai kemudian bersambung dengan Sungai Pampangon menuju Sungai Logongon di Malaysia.

Dari Logongon, sungai bersambung dengan wilayah Indonesia, yaitu Sungai Pansiangan, kemudian terus mengalir menuju Sungai Sembakung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kondisi Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Bawen, Langgar ODOL dan Tidak Uji KIR Sejak 2015

Kondisi Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Bawen, Langgar ODOL dan Tidak Uji KIR Sejak 2015

Regional
Asisten Daerah Kota Cilegon Didakwa Korupsi Pembangunan Pasar Rp 966 Juta

Asisten Daerah Kota Cilegon Didakwa Korupsi Pembangunan Pasar Rp 966 Juta

Regional
Siswa SD Antusias Lihat Helikopter Water Bombing 3 Hari Mondar-mandir di Langit Semarang

Siswa SD Antusias Lihat Helikopter Water Bombing 3 Hari Mondar-mandir di Langit Semarang

Regional
Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Soal Kecelakaan Bawen, Polisi Akan Periksa Perusahaan yang Naungi Truk Maut

Regional
Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Kecewa Putus Cinta, Pemuda di Lampung Sebar Foto Syur Sang Mantan

Regional
Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Pakai Surat Kedaluwarsa, 3,3 Ton BBM Subsidi Nelayan Pangkalpinang Dioper Antar-Kabupaten

Regional
Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Protes Ojek Online di Sorong, Sopir Angkot Blokade Jalan dan Bakar Ban

Regional
Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Siswa MA di Demak Bacok Gurunya dengan Sabit Saat Sedang Awasi Ujian

Regional
Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Polisi Selidiki Dugaan Gas Medco Bocor akibatkan Puluhan Warga di Aceh Keracunan

Regional
Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Penjual Sisik Trenggiling 41 Kg Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Viral di Medsos, Seorang Perempuan Teror Warga Semarang, Pengendara yang Melintas Dilempar Batu dan Paving

Regional
Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Kisah Imam Juwaini Melestarikan Seni Tradisi Aceh dalam Keterbatasan

Regional
Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Pasutri di Kubu Raya Diduga Dibunuh Perampok, Uang dan HP Milik Korban Hilang

Regional
Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Nelayan Danau Maninjau Keluhkan Hasil Tangkapan yang Terus Berkurang

Regional
6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

6 Komodo yang Dilepasliarkan di Wae Wuul Labuan Bajo Dipasangi GPS untuk Pemantauan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com