Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Mandi Kembang dan Setor Rp 4,2 Miliar, Bos Toko Kelontong Merasa Tertipu Dukun Pelaris

Kompas.com - 14/04/2023, 09:43 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Ernawati (36), seorang wanita bos toko kelontong, warga Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku tertipu dukun pelaris Rp 4,2 miliar.

Ia pun kemudian melaporkan kasus dugaan penipuan itu ke Polres Tuban pada Rabu (14/4/2023).

Didampingi kuasa hukumnya, Ernawati menjelaskan, ia merasa tertipu oleh dukun pelaris pasangan suami istri berinisial Sug dan Sur, warga Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Baca juga: 5 Tahun Mandi Kembang, Pedagang Kelontong Ini Tertipu Dukun Pelaris Rp 4,2 Miliar

Kasus itu bermula pada 2017 silam, Ernawati meminta bantuan pasutri yang dikenal dukun pelaris untuk membantu usaha korban supaya makin laris.

Ia mengaku pasutri itu kerap mengiming-imingi dagangannya akan makin laris. Namun Ernawati harus menjalani ritual mandi kembang dan menyetorkan sejumlah uang untuk mahar pelaris dagangan.

"Saya pun dimandikan dengan kembang seminggu dua kali selama 5 tahun," kata Ernawati.

Kemudian pada tanggal 15 Juli 2017, Ernawati menyerahkan uang mahar Rp 500 juta kepada dukun pelaris itu. Ia pun kembali menyerahkan uang Rp 500 juta pada hari berikutnya.

Selain itu, setiap menjalani ritual mandi kembang, Ernawati juga memberikan uang Rp 10 juta hingga Rp 30 juta dalam kurun waktu 5 tahun demi dagangannya makin laris.

"Jika ditotal, uang yang telah diserahkan mencapai Rp 4,2 miliar," kata Ernawati.

Namun setelah 5 tahun kemudian, Ernawati merasa tertipu oleh dukun pelaris itu. Ia pun meminta dukun tersebut untuk mengembalikan uangnya.

Namun terlapor menolak dan menantang Ernawati melapor ke kepolisian.

"Kemarin saya sudah pernah datang ke rumah dukun. Bahkan saya pernah diusir mentah-mentah. Kemudian saya laporkan ke Polres bersama pengacara saya," kata Ernawati.

Sementara itu, kuasa hukum Ernawati, Nur Azia menambahkan, uang pemberian kliennya dipakai dukun pelaris untuk membeli tahan, mobil hingga usaha kandang ayam.

Baca juga: Mulyadi, Korban Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang, Dimakamkan di Palembang

Menurut Aziz, kliennya sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun pasutri dukun pelaris itu menolak dan menantang Ernawati untuk melapor ke polisi.

Hingga kini, Kompas.com masih mencoba untuk mengkonfirmasi ke Polres Tuban terkait laporan Ernawati ini. (Penulis: Kontributor Tuban, Hamim | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com