Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Badak Jawa di TNUK Hilang dari Pantauan sejak 2021, 2 Ditemukan Mati

Kompas.com - 12/04/2023, 09:25 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Dalam publikasinya, badak jawa menurut KLHK meningkat setiap tahun bahkan hingga Agustus 2022 jumlahnya mencapai 77 populasi walaupun yang terdeteksi kamera hanya 34 ekor.

“Walaupun tidak terekam kamera, tapi tetap dianggap ada karena tidak ditemukan bangkai atau tulang belulang yang menentukan badak tersebut sudah mati,” kata Riszki.

Soal kematian badak jawa, menurut dia tidak semua dipublikasikan oleh KLHK.

Misalnya kematian badak pada 2015, 2020, dan 2021, yang tidak diungkap ke publik.

Sementara, Direktur Auriga Nusantara, Timer Manurung menduga, menurunnya populasi badak berkaitan dengan pengelolaan TNUK yang disebut salah arah dalam beberapa tahun terakhir.

Timer menyoroti pembangunan Javan Rhino Study Conservation Area (JRSCA) yang menelan sebagian besar biaya konservasi badak dalam empat tahun terakhir.

JRSCA yang dibangun di dalam kawasan TNUK merupakan zona cagar alam.

“Tidak diperlukan fasilitas seperti JRSCA di Taman Nasional. Seharusnya di tempat baru sebagai tempat transit badak jawa sebelum dilepas liar ke hutan alam sekitarnya,” kata dia.

Namun demikian, temuan yang disampaikan oleh Auriga tidak boleh melupakan bahwa TNUK saat ini adalah taman nasional terbaik bagi habitat badak untuk terus bertumbuh.

“Kelahiran tahun demi tahun, bahkan lebih dari satu menunjukan reproduksi alaminya masih terjadi. Tinggal bagiamana memastikan kematian lain tidak terjadi dan tidak wajar,” kata Timer.

Selama 30 tahun, hanya ada satu kasus badak mati secara wajar karena usia tua. Sisanya karena penyakit atau seperti badak Samson yang ditemukan lubang peluru di tengkorak kepalanya.

Laporan yang dipublikasikan oleh Auriga disusun berdasarkan informasi berbagai sumber istimewa yang dikumpulkan sepanjang September 2022 hingga Maret 2023.

Kompas.com sudah mencoba menghubungi Kepala Balai TNUK, Anggodo, tapi belum ada jawaban.

Sementara, dikutip dari Kompas.id, Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) KLHK Nunu Anugrah menyebut masih menanyakan secara detail terkait isu hilangnya badak jawa ini ke Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com