JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama mengatakan, pada musim haji ini, cuaca di Saudi Arabia panas. Bahkan ada kalanya menyentuh angka 50 derajat celsius.
Hal itu disampaikan Direktur Bina Haji, Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Kemenag, Arsyad Hidayat dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Tugas Fungsi PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Ppondok Gede Jakarta, Sabtu (8/4/2023).
Untuk itu, Arsyad meminta petugas maupun jemaah haji untuk waspada.
Baca juga: Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Berangkat 24 Mei 2023
"Panasnya (Arab Saudi) bukan 30 derajat, bisa mencapai 40-50 derajat (celsius)," ujar Arsyad.
Karena itu ia menyoroti beberapa hal, di antaranya air putih. Pasalnya banyak jemaah haji Indonesia yang minum air putihnya sedikit.
Ia mencontohkan, setiap kali makan, petugas akan memberi 2 botol air mineral. Namun banyak jemaah yang hanya meminum setengah botol.
Padahal dalam kondisi panas seperti itu, harus banyak mengonsumsi air putih, untuk menghindari dehidrasi.
Arsyad menceritakan kisah lainnya terkait panasnya Arab Saudi. Pada pelaksanaan haji tahun-tahun sebelumnya, ada jemaah Indonesia yang kehilangan sandal.
Karena jemaah ini tidak mau mengambil sandal orang lain, ia kembali ke hotelnya dengan bertelanjang kaki di cuaca yang sangat panas. Akibatnya kakinya melepuh.
Untuk itu, ia meminta petugas untuk selalu mengingatkan jemaah agar menjaga barangnya dengan baik. Selain itu, petugas bisa membawa sandal lebih untuk mencegah kejadian ini berulang.
Berita sebelumnya, pemberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia pada 24 Mei 2023. Sebanyak 221.000 jemaah akan memasuki Arab Saudi. Dari jumlah itu, 30 persennya merupakan lansia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.