KOMPAS.com - Ahmad Hidayat meyakini bahwa kakaknya, Mulyadi (49), menjadi salah satu korban pembunuhan dukun pengganda uang Tohari atau Mbah Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah. Keyakinan tersebut diperkuat dengan pernyataan pelaku.
Meski begitu, dia masih harus menunggu hasil tes DNA untuk memastikannya.
"Penuturan pelaku ada Mulyadi. Namun masih menunggu tes DNA anaknya asal Palembang," kata Ahmad saat pemakaman sembilan jenazah di TPU Balun, Banjarnegara, dikutip dari TribunJateng.com.
Dia pun mengungkapkan bahwa Mulyadi telah hilang sejak 2021. Dia mengatakan, Mulyadi sudah dua kali ke Banjarnegara.
Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Orang, Korban Dieksekusi Malam Hari Pakai Minuman Beracun
"Setahu saya, kakak saya itu dikenalin sama orang, dan setahu saya sudah dua kali kesini. Dia hilang sejak 2021, dan saya sempat laporan ke Polsek Wanayasa," katanya.
Ahmad menyebutkan, pada pertemuan pertama Mulyadi dan Mbah Slamet membicarakan masalah penggandaan uang. Kemudian pertemuan kedua, korban Mulyadi datang sendiri.
"Sejak datang sendiri pada 2021 dan sudah seminggu di sini hilang," ujar dia.
Saat pertemuan kedua, Mulyadi diketahui membawa mobil untuk datang ke Banjarngera. Namun, hingga kini mobil itu tidak diketahui keberadaannya.
"Saat itu bawa kendaraan mobil Innova dan hilang juga sampai saat ini tidak bisa dilacak," katanya.
Ahmad mengaku sempat diajak ke Banjarnegara oleh Mulyadi, tetapi dirinya tidak mau.
"Dia sempat mengajak saya ke sini, tapi saya tidak mau karena ada urusan di Palembang," ungkapnya
"Saya tahu keberadaan Pak Mulyadi karena dia sempat kirim share loc di Balun ini," tambahnya.
Dia pun tak tahu pasti uang yang dibawa Mulyadi untuk Mbah Slamet. Diketahui, Mulyadi bekerja sebagai developer dan mempunyai dua anak. Mulyadi diduga percaya dengan penggandaan uang karena terjerat utang.
Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Habisi Korbannya Sejak 2020
"Saya sudah sering mengingatkan supaya jangan ke Banjarnegara, dan jangan percaya dengan hal-hal seperti itu, yaitu penggandaan uang," terangnya.
Sementara itu, Kanit 3 Satreskrim Polresta Banjarnegara Iptu Imam Santoso mengatakan, sembilan jenazah sudah dikebumikan di TPU setempat.
"Karena yang paling dekat dengan TKP yang satu dibawa ke Sukabumi. Yang lain belum dapat teridentifikasi, hanya jenis kelamin," jelasnya.
Dari sembilan jenazah itu, ada enam jenazah laki-laki dan tiga wanita.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Percaya Penggandaan Uang Karena Terlilit Utang, Nyawa Mulyadi Melayang di Tangan Dukun Banjarnegara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.