Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Fenomena Matahari Bercincin di Karawang, Begini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 01/04/2023, 19:15 WIB
Farida Farhan,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena matahari yang terlihat dikelilingi cincin pada Jumat (31/3/2023).

Fenomena yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 10.00-13.00 WIB itu sempat membuat heboh masyarakat. Semakin siang, cincin yang terlihat di sekeliling matahari semakin kecil.

Baca juga: Polisi Tangkap Geng Motor yang Setrum dan Bacok Korbannya hingga Tembus Paru-paru di Karawang

 

Cincin itu juga memperlihatkan bias pelangi. Penampakan matahari bercincin itu diunggah warga di media sosial Instagram.

"Sepertinya fenomena Halo Matahari itu," kata Kepala BMKG Jawa Barat Stasiun Geofisika Teguh Rahayu melalui pesan singkat, Sabtu (1/4/2023).

Rahayu mengatakan, halo matahari adalah fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari.

Ada beberapa jenis halo matahari. Namun, umumnya terjadi karena kristal es pada awan cirrus yang dingin dan jaraknya sekitar lima sampai 10 kilometer di atas lapisan atmosfer.

"Fenomena ini, kata Rahayu, bergantung pada bentuk dan arah kristal es, cahaya matahari direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma.

"Sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi dan refraksi dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi," jelas Rahayu.


Rahayu mengungkapkan, fenomena halo itu juga bisa muncul pada malam hari. Namun, jenis halo yang dibentuk oleh pembiasan sinar matahari dapat menunjukkan warna. Adapun Halo refleksi berwarna putih.

"Pada malam hari, mata manusia sulit melihat warna; oleh karena itu, Halo Bulan sebagian besar tampak putih," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com