Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Makam Mbah Depok di Semarang, Bak Masjid Nabawi dan Ada Sumur Keramat

Kompas.com - 30/03/2023, 05:37 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki banyak tokoh agama yang membantu menyebarkan agama Islam. Salah satunya adalah Habib Thoha bin Muhammad Al-Qadhi, atau dikenal dengan sebutan Mbah Depok.

Tak heran, makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya yang terletak di Jalan Depok, Kembangsari, Kota Semarang ini tampak ramai dikunjungi peziarah tiap harinya.

Setelah dipugar, kini Makam Mbah Depok tampil dengan arsitektur bangunan khas Timur Tengah, layaknya Masjid Nabawi di Madinah, Saudi Arabia.

Baca juga: Mengenal Jaburan, Tradisi Menjelang Buka Puasa di Masjid Jami Jomblang Semarang

Sebelum masuk ke area makam, terdapat halaman terbuka berlantai marmer berwarna putih. Tidak hanya itu, ada pula 6 pohon kurma yang menjulang tinggi di samping kanan dan kiri halaman.

Bangunan Makam Mbah Depok ini didesain sangat apik dengan perpaduan warna putih dan krem. Di samping area makam, ada juga sumur kecil yang mengairi wilayah makam.

Salah satu penjaga makam, Muhammad Zainul Al Kamil menuturkan, makam Mbah Depok ini sebetulnya sudah ada sejak lama. Namun, baru dibangun pada tahun 2018.

Selepas membangun area makam, pada tahun 2022 baru dibangun halaman depan yang disebut mirip dengan suasana Timur Tengah.

"Dulu kalau mau ke makam lewatnya samping gedung, ada lorong kecil sampai belakang," ucap Zainul kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Dirinya menyebut, makam Mbah Depok ini beroperasi 24 jam penuh. Tak heran jika makam ini tidak pernah sepi dari peziarah. Bahkan, ketika bulan Ramadhan, banyak rombongan peziarah berbondong-bondong dari dalam maupun luar kota.

Dengan berziarah, imbuh Zainul, mereka berharap agar doa-doa yang dilantunkan bisa dikabulkan oleh Sang Pencipta melalui wasilah ulama' tersebut.

"Kadang ada yang datang, berdoa untuk orang banyak. Ada juga yang berdoa untuk hajat pribadi masing-masing," jelas dia.

Sementara itu, penjaga makam lainnya, Khaerul Umam, mengatakan, di samping area makam Mbah Depok, terdapat sumur keramat yang dipercaya memiliki berbagai khasiat.

Baca juga: Menilik Masjid Sela Peninggalan Sultan Hamengku Buwono I, Arsitekturnya Mirip dengan Tamansari

Khaerul menyebut, sumur keramat berdiameter 1,5 meter itu memiliki kedalaman 5 meter. Uniknya, sumur yang dangkal itu tidak pernah kehabisan air.

"Ini salah satu peninggalan beliau, yang masih digunakan sampai sekarang. Sebenarnya tidak terlalu dalam, tapi airnya ada terus, walaupun musim kemarau panjang. Lalu dari sumur kami salurkan ke kran, jadi bisa langsung digunakan," tutur Khaerul.

Di samping itu, sumur keramat ini dipercaya berkhasiat untuk mengobati bermacam penyakit, hingga bisa menjaga kesehatan tubuh. Dengan demikian, tak jarang peziarah yang datang membawa botol untuk mengambil air dari sumur.

"Tapi ini sesuai kepercayaan masing-masing. Kalau pengalaman saya, ketika keluarga ada yang sakit lalu minum air ini, bisa langsung mendingan. Posisi sumur kan terbuka yang setiap harinya dibacakan doa, jadi ada karomahnya," ungkap dia.

Khaerul mengatakan, jika biasanya bunga tabur yang digunakan untuk makam adalah campuran antara bunga mawar, melati, kenanga, kantil, dan lainnya, maka Makam Mbah Depok hanya menggunakan 2 bunga, yaitu bunga melati dan sedap malam.

"Biasanya warga Semarang bunga taburnya merah putih. Kalau disini yang dipakai hanya bunga sedap malam untuk di vas, dan taburnya bunga melati," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com