MATARAM, KOMPAS.com- PT. Pertamina Patra Niaga memastikan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak terganggu usai kapal MT Kristin yang mengangkut BBM jenis Pertalite terbakar di Perairan Ampenan, Kota Mataram, Minggu (26/3/2023)
Penjabat Sementara (Pjs) Area Manager Comm, Rel & CSR Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan mengatakan, sehari-hari Terminal BBM Ampenan total melayani BBM hingga 1200 kiloliter Pertalite per hari ke 64 SPBU yang ada di Pulau Lombok.
Baca juga: Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Kembali Ditemukan, Polisi: Tinggal 1 Orang Lagi
“Sampai dengan pukul 12.00 Wita penyaluran telah terlaksana di atas 60 persen dari jumlah tersebut dan akan terus bertambah sampai siang nanti menjadi 100 persen. Sejauh ini tidak terdapat kendala pasokan,” kata Taufiq, Senin (27/6/2023)
Saat ini posisi stok di Terminal BBM Ampenan untuk Pertalite sebesar 2.200 kl ditambah floating storage sebesar 3.450 kl.
Terdiri dari Kapal MT Marlin yang sedang melakukan loading produk Pertalite 959 kl, Pertamax 545 kl dan Biosolar 2574 kl yang akan dilanjutkan Kapal MT Olivia dengan membawa muatan 2500 kl Pertalite dan 1700 kl Biosolar.
Baca juga: Satu Jenazah Korban Kebakaran Kapal MT Kristin Berhasil Diidentifikasi
“Walau penyaluran normal penebalan stok terus kami lakukan baik di Terminal BBM Ampenan maupun di supply point BBM di sekitarnya. Begitu juga dengan di SPBU sehingga masyarakat kami himbau untuk tidak panik,” kata Taufiq.
Sebelumnya, Kapal MT Kristin terbakar di lepas Pantai Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Minggu (26/3/2023).
Kapal itu membawa 5.900 kiloliter BBM jenis Pertalite.
Kapolresta Mataram Kombes Mustofa mengungkapkan, kapal mengalami kebakaran pasa bagian depan. Menurut para saksi, kapal sempat mengeluarkan bunyi dentuman.
"Kebakaran pada bagian depan kapal, Berdasarkan laporan warga, sebelum mengeluarkan asap tebal, warga sempat mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari kapal," kata Mustofa.
Baca juga: Marak Penipuan lewat WhatsApp Catut Nama Wagub dan Sekda NTB
Kejadian bermula sekitar pukul 14.30 Wita, MT Kristin Surabaya tiba di Pantai Ampenan untuk melakukan pengisian BBM di Depo Pertamina Ampenan.
"Saat kapal sedang menunggu antrean untuk mendistribusikan BBM di Depo Pertamina, sebanyak 3 orang ABK menuju ke dek depan untuk menurunkan jangkar, secara tiba-tiba terjadi ledakan yang mengakibatkan bagian depan kapal terbakar," kata Mustofa.
Petugas telah menemukan 2 anak buah kapal (ABK) dalam kondisi meninggal dunia. Sementara satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.