NUNUKAN, KOMPAS.com – Hancur sudah keinginan TS (32) untuk membuat acara syukuran saat akikah anaknya di kampung halamannya, di Jalan Dusun Sengkae, Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Selatan.
TS diamankan Satreskoba Polres Nunukan, Kalimantan Utara, saat baru mengambil sebuah jeriken hitam, di jembatan Bongkok, Jalan Pasar Baru, Nunukan Timur. Jeriken tersebut, ternyata digunakan sebagai tempat membawa sabu sabu.
Kapolres Nunukan, AKBP Taufik Nurmandya mengatakan, TS baru dua hari berada di Nunukan.
Baca juga: Bawa 4 Kilogram Sabu dari Malaysia untuk Diselundupkan ke Sulsel, 2 Wanita Diamankan
"Sebelumnya dia merantau ke Samarinda, dan menjadi buruh pabrik kertas. Baru dua bulan, dia resign karena merasa gajinya terlalu kecil. Ia pun memutuskan pergi ke Nunukan dengan niat mencari penghasilan layak, tapi malah tergoda rayuan temannya untuk membawakan sabu," ujarnya, Jumat (24/3/2023).
Bujuk rayu Bayu, teman TS di Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi penyesalan terdalam.
Janji upah dan bayangan syukuran akikah bagi anaknya, mendasari TS menerima tawaran Bayu yang kini menjadi DPO Polisi tersebut.
Pada mulanya, TS dan Bayu saling berkomunikasi melalui handphone, dan bertukar kabar. TS juga menceritakan tujuannya merantau adalah demi mencari uang untuk akikah anaknya.
Kebetulan, Bayu memiliki barang di Nunukan yang hendak diseberangkan ke Sulawesi.
Bayu, meminta tolong TS agar membawakan sebuah jeriken yang dimodifikasi sebagai tempat ayam.
Bayu membujuk TS agar pulang kampung saja, ia akan menjamin ongkos kapal, dan menjanjikan upah yang lebih dari cukup untuk akikah anak TS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.