Terbiasa bekerja menggunakan otak membuat Gunawan kepayahan menggerakkan ototnya.
Dalam sehari, Gunawan hanya mampu mengangkut kurang dari 100 kilogram. Jika sudah kepayahan, dia memilih “nyecer” atau membantu mengangkut muatan ke buruh panggul.
“Sekarang sudah agak susah ngangkut-ngakut, pinggang saya agak sakit, apalagi setelah kecelakaan lalu lintas,” kata Pak Gun.
Dalam sehari, jika bongkaran muatan banyak Gunawan bisa mendapatkan upah hingga Rp 100.000. Tapi jika muatan sepi, paling banyak upah yang dia dapat dari pagi hingga sore hanya Rp 50.000.
“Yah bersyukur saja, yang terjadi, terjadilah. Sekarang yang penting anak kedua saya bisa lulus Itera (Institut Teknologi Sumatera), mau coba ambil jalur prestasi,” kata Pak Gun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.