Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Mahal, Emak-emak Semarang Terpaksa Perbanyak Tomat Saat Membuat Sambal

Kompas.com - 17/03/2023, 15:54 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Emak-emak di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa mengurangi masakan pedas karena harga cabai yang mahal. Sampai saat ini harga cabai mencapai Rp 80.000 perkilogram.

Warga Kota Semarang, Saida terpaksa mengurangi cabai karena harganya mahal. Sejak saat itu, porsi tomat lebih banyak dibandingkan cabai ketika membuat sambal.

"Kalau saya memang suka sambal, sekarang kalau bikin sambal malah banyak tomatnya. Yang penting ada sambal, buat pantas-pantas," kata Saida kepada Kompas.com, Jumat (17/3)2023).

Baca juga: Harga Cabai di Semarang Tembus Rp 80.000 Per Kg, Penjual Merugi hingga Diprotes Pembeli

Semenjak harga cabai mahal, dia tak berani membeli cabai dengan jumlah yang banyak. Selain mahal, dia juga takut karena cabai mudah busuk dan kering.

"Paling sekali beli Rp 5.000 saja. Itu dapat cuma berapa lonjor saja, bisa dihitung jari," keluhannya.

Hal yang sama dikatakan Farida Rachmawati. Sejak cabai mahal, dia membatasi membuat sambal. "Emang disiasati buatnya, kemarin baru masak sambal," ucap Farida.

Dia mengaku tak pernah membeli cabai dengan jumlah yang banyak. Biasanya Farida membeli cabai ke penjual sayur yang ada di tempat tinggalnya.

"Biasanya saya beli Rp 5.000 ke tukang sayur," imbuhnya.

Agar sambal buatannya tetap terasa pedas, biasanya Farida mencampur cabai rawit dengan cabai hijau karena cabai rawit harganya mahal. "Soalnya kalau cabai rawit semua mahal," keluhnya.

Baca juga: Jelang Ramadhan Harga Beras dan Cabai Rawit Naik, Minyakita Menipis

Penjual cabai diprotes pembeli

Ditemui terpisah, Penjual cabai Pasar Bulu Semarang, Partun (43) mengatakan, harga cabai rawit merah naik menjadi Rp 80.000 per-kilogram padahal sebelumnya hanya Rp 50.000 per-kilogram.

"Untuk cabai merah keriting saat ini diharga Rp 50.000 per-kilogram yang sebelumnya hanya Rp 35.000 per-kilogram," jelasnya.

Dia menjelaskan, naiknya harga cabai membuat dagangannya banyak yang tidak laku. Tak jarang pula, dia kena semprot pelanggan karena harga cabai mulai ugal-ugalan.

"Pasti banyak yang protes karena harga yang mahal itu," kata dia.

Kini omzet penjualan cabai miliknya juga sudah menurun karena banyak cabai yang membusuk. Tak jarang dia terpaksa rugi agar tidak mengecewakan pelanggan.

Baca juga: Harga Naik, Pedagang di Salatiga Sortir Cabai yang Mulai Busuk

"Ini soalnya cabai tak tahan lama. Sangat mudah busuk. Sekarang yang beli sedikit-sedikit," keluh Partun.

Hal yang sama dikatakan Partun (45) penjual cabai di Pasar Karangayu Semarang. Sampai saat ini dia tak mengetahui secara pasti alasan harga cabai bisa tidak stabil.

"Katanya karena musim tapi saya tak tau pasti," kata dia.

Harga cabai yang selalu berubah-ubah membuatnya bingung menjawab pertanyaan pembeli. Menurutnya, harga cabai sering naik saat menjelang Bulan Ramadhan.

"Biasanya setiap tahun memang seperti itu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com