BANJARMASIN, KOMPAS.com - Tiga jenazah warga negara asing (WNA) asal China dibawa dari Kabupaten Kotabaru ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ketiga jenazah WNA tersebut rencananya akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, untuk memastikan penyebab kematiannya.
Kepala Bagian Humas Polda Kalsel Kombes M Rifa'i mengatakan, proses otopsi belum dilakukan karena masih menunggu perwakilan dari Kedutaan Besar China.
Baca juga: 3 Pekerja Asal China Meninggal di Kalsel, Diduga Keracunan Gas Saat Bekerja
"Ketiga jenazah saat ini sudah berada di Rumah Sakit Bhayangkara, namun pihak rumah sakit belum bisa melakukan otopsi jenazah karena masih menunggu perwakilan negara China," ujar Rifa'i dalam keterangannya yang diterima, Jumat (16/3/2023).
Penyelidikan kasus kematian tiga WNA China ini, kata Rifa'i, cenderung dilakukan berhati-hati.
Untuk itu, Polda Kalsel tak akan melakukan otopsi tanpa persetujuan dari perwakilan Kedubes China.
"Koordinasi juga kita lakukan dengan pihak perwakilan Negara China, kalau kita otopsi sendiri takutnya mereka tidak percaya," jelasnya.
Rifa'i menambahkan, jika kasus kematian WNA China masih menunggu hasil penyelidikan. Namun jika kenyataannya ditemukan unsur pidana didalamnya, maka akan ditindak lanjuti.
"Kita lihat perkembangannya ke depan, kalau memang ada unsur pidana pasti akan kita tindak lanjuti," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga WNA asal China, masing-masing berinisial JY (51), XT (42) dan LD (46) tewas saat bekerja di perusahaan tambang tempatnya bekerja di Desa Magalau Hulu, Kecamatan Kelumpang Barat, Kabupaten Kotabaru pada, Senin (13/3/2023) dini hari.
Ketiganya ditemukan dalam kondisi lemas dan pingsan di salah satu terowongan milik perusahaan.
Saat dievakuasi ke klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan, ketiganya dinyatakan telah meninggal dunia.
Dugaan sementara, ketiganya tewas karena menghirup gas beracun. Kasus ini kini tengah diselidiki oleh Polda Kalsel.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Tewasnya 3 WNA China di Kotabaru yang Diduga Tewas karena Gas Beracun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.