Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segel Dibuka, Siswa SDN 15 Segeri Majene Kembali Belajar di Sekolah

Kompas.com - 16/03/2023, 15:06 WIB

MAMUJU, KOMPAS.com - Puluhan siswa SDN 15 Segeri Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, yang sempat belajar di masjid karena sekolahnya disegel warga, kini kembali mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Majene Mitthar Tala Ali mengatakan, warga yang menyegel sekolah itu memutuskan membongkar segelnya setelah pihak sekolah melakukan mediasi dengan bantuan polisi.

Mediasi ini juga diikuti pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan perwakilan dinas pendidikan Majene, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: SDN 15 Segeri Majene Disegel Warga, Murid-murid Belajar di Masjid

"Sudah kembali ke sekolah hari ini. Mediasi kemarin dihadiri yang bersangkutan (penyegel) serta tokoh masyarakat setempat," ujar Mitthar kepada Kompas.com, Kamis (16/3/2023) siang.

Mitthar menduga, warga yang menyegel sekolah di Kecamatan Banggae Timur itu hanya salah paham setelah mengira dia akan menerima ganti rugi lahan sekolah yang diklaim miliknya.

Padahal kata Mitthar, Pengadilan Negeri Majene sudah memutuskan lahan sekolah itu milik pemerintah Kabupaten Majene, setelah gugatan ahli waris atas nama Sale Pua Hafid Alimuddin ditolak.

"Jadi ini hanya miskomunikasi saja. Sebenarnya bisa dibicarakan baik-baik," kata Mitthar.

Mitthar pun berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang. Dia meminta warga tidak melakukan hal yang bisa membuat siswa menjadu rugi karena tak bisa mengikuti pembelajaran secara maksimal.

"Karena kalau seperti ini anak-anak kita yang rugi," tanda Mitthar.

Sebelumnya diberitakan Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 15 Segeri, Kecamatan Banggae Timur, Majene, Sulawesi Barat, terpaksa belajar di masjid.

Pasalnya, sekolah mereka disegel warga yang mengeklaim sebagai pemilik lahan.

Dilansir TribunSulbar, para murid mulai belajar di masjid sejak Rabu pagi (15/3/2023).

"Kalau penyegelannya ini terjadi sejak kemarin sore sekitar pukul 3 (15.00 Wita)," kata Kepala sekolah SDN 15 Hatta kepada wartawan di lokasi kejadian.

Baca juga: Jadi Sengketa Lahan, Puskesmas Pasangkayu Disegel Warga, Pasien Sulit Berobat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pedagang di Alun-alun Halmahera Utara Diduga Ditarik Pungli Rp 500.000 Per Bulan, Kejari Selidiki

Pedagang di Alun-alun Halmahera Utara Diduga Ditarik Pungli Rp 500.000 Per Bulan, Kejari Selidiki

Regional
Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke 'Medsos'

Remaja di Parimo Sulteng Diperkosa 11 Pria, Begini Permintaan Kak Seto ke "Medsos"

Regional
Tak Berdinas 57 Hari, Bripka Andry yang Setor ke Atasan Rp 650 Juta Jadi DPO

Tak Berdinas 57 Hari, Bripka Andry yang Setor ke Atasan Rp 650 Juta Jadi DPO

Regional
PT RPSL Dituding Rusak Lingkungan, Pemkot Jambi Bantah Ada Alih Fungsi Perusahaan

PT RPSL Dituding Rusak Lingkungan, Pemkot Jambi Bantah Ada Alih Fungsi Perusahaan

Regional
Polisi Tangkap Penjagal 'Owie', Anjing yang Mati Diracun Lalu Dagingnya Dijual di Magelang

Polisi Tangkap Penjagal "Owie", Anjing yang Mati Diracun Lalu Dagingnya Dijual di Magelang

Regional
3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan TWA Gunung Tunak Lombok Tengah Ditahan

3 Tersangka Korupsi Proyek Jalan TWA Gunung Tunak Lombok Tengah Ditahan

Regional
Selain Ikut 'Ngojek' sejak Usia 3 Tahun, Lana dan Ayahnya Kerap Pindah Kos karena Tak Bisa Bayar

Selain Ikut "Ngojek" sejak Usia 3 Tahun, Lana dan Ayahnya Kerap Pindah Kos karena Tak Bisa Bayar

Regional
Pantai Dato Majene: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Dato Majene: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Disebut Cawapres Terkuat Ganjar, Sandiaga Beri Jawaban...

Disebut Cawapres Terkuat Ganjar, Sandiaga Beri Jawaban...

Regional
NTT Darurat TPPO, Warga Diminta Waspada Penipuan Modus Kerja di Luar Negeri

NTT Darurat TPPO, Warga Diminta Waspada Penipuan Modus Kerja di Luar Negeri

Regional
Penambang Minyak di Blora Pertanyakan Nasib Sumur yang Digaris Polisi

Penambang Minyak di Blora Pertanyakan Nasib Sumur yang Digaris Polisi

Regional
Beredar Video Mesum di Konawe, Jubir Sebuah Perusahaan Tambang Klarifikasi ke Polisi Bukan Dirinya

Beredar Video Mesum di Konawe, Jubir Sebuah Perusahaan Tambang Klarifikasi ke Polisi Bukan Dirinya

Regional
Tepergok Warga Cubit Anaknya Agar Menangis, Pengemis di Padang Diamankan Satpol PP

Tepergok Warga Cubit Anaknya Agar Menangis, Pengemis di Padang Diamankan Satpol PP

Regional
Sandiaga Selesaikan Ospek Masuk PPP di Ponpes Al Itqon Semarang

Sandiaga Selesaikan Ospek Masuk PPP di Ponpes Al Itqon Semarang

Regional
Tangis Haru Ibu dan Anak Korban TPPO di Suriah Usai Pulang ke Cianjur

Tangis Haru Ibu dan Anak Korban TPPO di Suriah Usai Pulang ke Cianjur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com