Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Edy, 27 Tahun Banting Tulang Jadi Kuli Angkut di Pasar Bukittinggi, Mampu Kuliahkan 4 Anaknya

Kompas.com - 16/03/2023, 08:59 WIB
Rahmadhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Meskipun pekerjaan yang digeluti sangat berat, tapi Edy merasakan profesinya ini membawa berkah baginya.

Ia bisa membawa pulang uang yang cukup untuk menafkahi anak dan istri.

“Saat itu saya mulai berpikir, mungkin ini jalan yang terbaik bagi saya. Saya hanya tamat SMA, tidak banyak yang bisa dilakukan,” ucap Edy, saat berbincang dengan Kompas.com di Pasar Aur Bukittingi, Rabu (15/3/2023).

Dipercaya majikan

Ada satu momen yang membuat Edy sangat terpuruk, yaitu saat Indonesia dilanda krisis moneter pada tahun 1998.

Tak hanya perekonomian yang lumpuh, ekonomi Edy dan keluarga juga ikut runtuh.

Saat itu, Pasar Aur Kuning lesu, tak banyak aktivitas jual beli. Harga barang melambung tinggi.

Edy masih mencoba peruntungan menjadi kuli angkut meski uang yang didapatkan tak seberapa.

Beruntungnya, orangtuanya memiliki sawah yang bisa digarap untuk mendapatkan beras. Masa sulit itu terus berlanjut hingga tahun 2000an.

“Saat itu saat terburuk bagi seluruh orang, termasuk saya,” kenangnya.

Seiring keadaan ekonomi yang membaik, pendapatan Edy juga ikut meningkat.

Pasar Aur Kuning kembali ramai dan tentunya ini menguntungkan bagi Edy. Ia semakin bersemangat menghidupi enam anaknya.

Bertahun-tahun bekerja keras jadi kuli angkut, membuat Edy dipercaya oleh majikannya.

Sang majikan sangat senang dengan etos kerja Edy hingga majikannya membantu Edy untuk membangun rumah.

Berhasil kuliahkan 4 anak

Edy bisa mendapat upah Rp 50.000 per hari dari kuli angkut. Namun, jika pasar sedang ramai, seperti di hari Rabu, Sabtu, dan Lebaran, dia bisa membawa pulang uang hingga Rp 300.000.

 

“Kalau sedang ramai seperti hari pakan dan bulan puasa, pagi setelah shalat Subuh sudah harus berangkat,” ucap Edy.

Dengan kerja keras, Edy bisa menguliahkan empat anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com