Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Nunukan Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Kebakaran Liang Bunyu Pulau Sebatik

Kompas.com - 15/03/2023, 15:17 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Kalimantan Utara, menyalurkan bantuan Sembako untuk korban kebakaran di Rt 06 Desa Liang Bunyu, Sebatik Barat.

"Bantuan kami salurkan untuk 20 KK dengan jumlah jiwa 85," ujar Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Muhammad Basir, Rabu (15/3/2023).

Pada peristiwa kebakaran, Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 22.00 Wita semalam, terdapat 11 rumah rusak berat dan 1 rumah mengalami kerusakan ringan.

Baca juga: 11 Rumah di Pesisir Pulau Sebatik Terbakar, Diduga karena Pemindahan BBM dengan Pompa yang Korslet

Jembatan jeramba dengan panjang sekitar 60 meter di kawasan tersebut ikut terbakar dan mengalami kerusakan sedang.

BPBD mencatat, asumsi kerugian akibat kebakaran tersebut, sebesar Rp 1.065.975.000.

Dengan rincian, kerusakan fisik rumah sebesar Rp 750.975.000. Dan fasilitas umum berupa jembatan jeramba yang rusak sedang dengan nilai kerugian sekitar Rp 315.000.000.

Kebakaran yang terjadi di pemukiman padat penduduk di RT 06 Desa Liang Bunyu, wilayah pesisir Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltara, Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 22.00 wita, mengakibatkan 11 rumah dengan 20 Kepala Keluarga (KK), luluh lantak.

Kapolsek Sebatik Timur, Iptu Maswoko, mengungkapkan, kebakaran tersebut dipicu oleh adanya pemindahan BBM jenis pertalyte dari drum ke jerigen, menggunakan pompa mini yang dalam kondisi korslet.

"Dugaan penyebab kebakaran, karena seorang warga yang memindahkan pertalite dari drom ke geleng 25 liter. Alat pompa minyak celup mini yang digunakan dalam keadaan korslet," ujarnya.

Baca juga: Kisah Korban Kebakaran di Senen, Sempat Ditangisi Ayah karena Disangka Tewas Terbakar...

Akibat pompa bermasalah tersebut, timbul percikan api yang langsung membesar karena bersentuhan dengan BBM.

"Api sulit dipadamkan dikarenakan rumah terbuat dari kayu yang saling berdempetan. Keterbatasan alat pemadam serta banyaknya warga yang menonton, menjadi kendala petugas menuju ke TKP," jelasnya.

Api berkobar sekitar satu jam, sampai pukul 23.00 wita. Cuaca gelap gulita dan kondisi air laut yang sedang pasang juga menjadi tantangan lain dalam peristiwa tersebut.

Imbasnya, tidak banyak barang barang warga yang bisa terselamatkan.

"Para korban mayoritas memiliki keluarga disana, sehingga mereka sementara menumpang di rumah keluarga masing-masing," kata Maswoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com