Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantri SH Kaget Usai Suntik Mati Kades Curuggoong, Pengacara: Pelaku Tak Ada Niat Membunuh

Kompas.com - 14/03/2023, 22:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Mantri berinisial SH yang menyuntik mati Salamunasir, Kepala Desa (Kades) Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, disebut tidak memiliki niatan membunuh korban.

Hal ini diungkap oleh pengacara SH, Raden Yayan Elang. Menurut keterangan pelaku, suntikan tersebut untuk membuat Salamunasir lemas.

"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikkan itu karena ingin memberikan efek jera, biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ujarnya kepada wartawan di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Serang Kota, Senin (13/3/2023), dikutip dari Tribun Banten.

SH, terang Elang, sempat kaget usai suntikan itu menjadikan korban sesak napas. Bahkan, SH disebut membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang.

"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas. Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas," ucapnya.

Baca juga: Alasan Mantri Suntik Kades Curuggoong, Bukan untuk Membunuh, tapi Beri Efek Jera

Motif pelaku

Elang mengatakan, kliennya mendatangi rumah korban pada Minggu (12/3/2023) untuk mengklarifikasi perihal dugaan kedekatan sang kades dengan istri SH.

"Ada dugaan perselingkuhan antara korban dengan istri pelaku," ungkapnya.

Saat bertemu, pelaku dan korban sempat terlibat pertengkaran, hingga kemudian terjadilah insiden tersebut.

Terkait motif pelaku, kuasa hukum keluarga korban, Eki Wijaya Pratama, meminta agar masyarakat dan penyidik tidak memercayai adanya isu perselingkuhan yang memicu terjadinya kasus itu.

"Kami sebagai keluarga juga masih mengumpulkan bukti, masih mencari, peristiwa ini dugaannya persoalan di mana muaranya, masih kita cari. Kalau ada isu-isu (perselingkuhan) jangan terlalu percaya kalau peristiwa faktanya tidak seperti itu," tuturnya, Senin.

Eki pun meminta agar semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Baca juga: Mantri Suntikan Cairan Obat Alergi ke Kades Curuggoong Serang

 

Cairan yang disuntikkan pelaku ke korban

Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena (tengah) saat menyampaikan perkembangan kasus dugaan pembunuhan Kades Curuggoong Serang oleh Mantri RSUD Banten.KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Wakapolresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena (tengah) saat menyampaikan perkembangan kasus dugaan pembunuhan Kades Curuggoong Serang oleh Mantri RSUD Banten.

Lalu, cairan apa yang disuntikkan pelaku ke tubuh korban?

Wakil Kepala Polresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena menuturkan, cairan yang disuntikkan pelaku adalah diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek.

"Pelaku menggunakan jarum suntik yang di dalamnya sudah diisi dengan obat cairan yaitu diphenhydramine, setelah itu jarum suntik disuntikkan ke punggung bagian kiri korban," jelasnya, Senin.

Baca juga: Mantri Penyuntik Mati Kades Curuggoong Serang Banten Terancam 15 Tahun Penjara

Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil otopsi tim forensik terkait penyebab kematian korban. Selain itu, polisi juga akan bertanya kepada ahli untuk mengetahui apakah cairan tersebut mematikan atau tidak.

Kini, Polresta Serang Kota telah menetapkan mantri penyuntik mati Kades Curuggoong sebagai tersangka.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho | Editor: Reni Susanti)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Mantri S Tak Berniat Membunuh, Suntikan Sidiadryl Diphenhydramine Awalnya untuk Beri Efek Jera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com