KOMPAS.com - Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir tewas ditangan seorang mantri berinisial SH pada Minggu (12/3/2023).
Sebelum kejadian, pelaku sempat bertamu ke rumah korban ditemani istrinya hingga terjadi pertengkaran.
Saat itu, pelaku memasukkan cairan diphenhydramine yang disuntikkan ke tubuh korban hingga menyebabkan kematian.
Diketahui diphenhydramine atau obat untuk meredakan gejala alergi dan batuk pilek.
Namun, polisi belum memastikan kandungan cairan karena tim forensik masih melakukan pemeriksaan sampel untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Setelah disuntikan, korban mengalami sesak napas, lalu tidak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas Padarincang sebelum dinyatakan meninggal dunia oleh dokter RSUD Banten.
Baca juga: Mantri yang Suntik Mati Kades Curuggoong Resmi Jadi Tersangka dan Ditahan
Duduk perkara kasus pembunuhan tersebut dipicu karena pelaku sakit hati kepada korban.
Polisi menyelidiki kasus tersebut dengan meminta keterangan dari para saksi termasuk istri pelaku.
Dari pemeriksaan polisi, motif pelaku membunuh korban dengan cara suntik mati karena sakit hati karena permasalahan pribadi.
Wakil Kepala Polresta Serang Kota AKBP Hujra Soumena mengatakan, pelaku sakit hati karena permasalahan pribadi.
"Memang sebelumnya pelaku ini ada sakit hati karena permasalahan pribadi, kemudian pelaku mendatangi rumah korban dengan maksud tujuan untuk meng-clearkan masalah ini," kata Hujra kepada wartawan, Senin.
Namun, polisi belum menyebutkan secara rinci sakit hati apa yang dimaksud.
"Untuk motif sakit hati sebenernya kami masih dalami, karena dalam waktu dekat ini kami sampaikan," tambah dia.
Saat ini polisi masih mendalami adanya motif perselingkuhan dalam kasus pembunuhan tersebut.
Mantan Kapolres Tulang Bawang Lampung itu belum bisa memastikan karena penyidik masih mendalami dengan memeriksa saksi-saksi termasuk istri pelaku.