Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Dokter Paru di Nabire Disebut Janggal, Begini Kondisi Tubuh Korban Saat Ditemukan

Kompas.com - 14/03/2023, 07:01 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Dokter paru berinisial MS ditemukan meninggal di perumahan dokter, Kelurahan Siriwini, Nabire, Papua Tengah.

Kematian dokter MS disebut janggal. Sebab, saat ditemukan meninggal, di tubuh dokter MS terdapat luka lebam dan punggung membiru.

"Ada lebam, bahkan dari pihak keluarga menyampaikan badan itu punggung belakang biru. Kemudian ada darah di leher dan ada beberapa tulang rusak yang patah," ujar Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Papua, dr Hendra Shombing saat melayat rumah duka Jalan Mannuruki II, Lorong I, Kecamatan Tamalate, Makassar, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.com, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Dokter Paru Ditemukan Tewas di Nabire, Polisi Periksa 23 Saksi dan Mengotopsi Jenazah Korban

Kendati ada kejanggalan atas kematian dr MS, namun Hendra mengatakan pihaknya tetap menunggu hasil autopsi oleh Biddokes Polda Sulsel.

"Kami sangat berharap kepada aparat penegak hukum untuk segera menyelesaikan kasus ini untuk mendapatkan titik terang penyelesaian yang terbaik," kata Hendra.

Sementara itu, Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, penyebab kematian dokter MS diduga tak wajar. Oleh karena itu, kepolisian menyelidiki kasus tersebut.

"Autopsi dilakukan di RS Bhayangkara, Sulawesi Selatan, dan ini sedang berproses. Kita saat ini sedang menunggu dari hasil pemeriksaan jenazah. Ada beberapa bukti yang ditemukan di sekitaran TKP untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium," kata Suarnaya dilansir dari Kompas.com, Senin.

Dalam proses penyelidikan tersebut, lanjut Suarnaya, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak empat kali, dari mulai titik penemuan jenazah hingga radius 50 meter.

"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna menungkap suatu kasus tindak pidana," tandas Suarnaya.

Kepolisian juga melakukan penelusuran jejak digital korban untuk mengungkap penyebab kematian dokter MS.

"Akan juga ada kerja sama dengan ahli digital forensik terkait barang bukti yang telah diamankan oleh penyidik kita," katanya.

Jasad dokter MS ditemukan meninggal pada Kamis (9/3/2023) malam.

Awalnya, salah seorang saksi hendak menjemput korban untuk diantarkan ke tempat praktik.
Namun korban tak kunjung keluar. Akhirnya saksi mengontak sejumlah rekannya untuk mengetahui keberadaan korban.

Baca juga: Imbas Ricuh di Dogiyai, 150 Warga Mengungsi ke Nabire

Akhirnya sejumlah saksi memaksa masuk ke rumah korban dengan membobol jendela samping.

Setelah berada di dalam, dokter MS ditemuka sudah tak bernyawa di atas tempat tidurnya.

"Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr MS) diantar ke rumah pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 sekitar pukul 20.00 WIT selesai praktik," kata Kapolres Nabire. (Kompas.com/ Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati)

Sebagian artikel ini dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Jejak Pengabdian dr Mawar Dipuji, Jadi Dokter PTT di Kalteng dan Tolikara Usai Lulus dari FK Unhas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com