Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pemilik Rumah Terdampak Proyek Tol Jogja-Solo Terpaksa Terima Uang Ganti Rugi | Mantri Suntik Mati Kades di Serang

Kompas.com - 14/03/2023, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rumah bertingkat milik Setyo Subagyo yang berada di tepi Jalan Ki Ageng Gribig, Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), terdampak pembangunan Tol Yogyakarta-Solo.

Setyo akhirnya mau menerima uang ganti rugi sebesar Rp 3,5 miliar. Namun, ia mengaku terpaksa menerimanya.

Dia sempat meminta uang ganti rugi yang lebih. Pasalnya, rumahnya seluas 500 meter persegi tersebut berada di jalan provinsi.

Berita lainnya, seorang pria berinisial SH yang berprofesi sebagai mantri, menyuntik mati Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/3/2023). SH melakukan aksinya saat bertamu ke rumah korban.

Berdasarkan keterangan saksi, Salamunasir tewas akibat disuntik racun di bagian punggungnya.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (13/3/2023).

1. Alasan Setyo akhirnya mau terima ganti rugi rumahnya yang terdampak proyek Tol Jogja-Solo

Pemilik rumah bertingkat yang terdampak proyek Tol Yogyakarta-Solo, Setyo Subagyo, akhirnya mau menerima uang ganti rugi Rp 3,5 miliar. Akan tetapi, dia mengaku menerima uang itu dengan terpaksa.

Pria tersebut mengatakan, dirinya memperoleh penjelasan bahwa nilai ganti rugi tidak akan naik sesuai keinginannya walau sampai ke meja hijau.

"Terus saya tanya, prosedur selanjutnya bagaimana, mereka bilang uang itu nilainya tidak naik atau tidak kurang sesuai keputusan awal," ujarnya.

Mulanya, Setyo mematok rumahnya dengan harga Rp 3 juta per meter. Namun, pemerintah membelinya senilai Rp 2,5 juta.

"Sehingga saya berpikir, kalau begitu ya sudah lah, saya terima saja tapi dengan terpaksa. Maka saya minta kalimatnya ditambahi saya terima UGR dengan terpaksa," ucapnya.

Baca selengkapnya: Dapat Ganti Rugi Rp 3,5 Miliar, Pemilik Rumah Bertingkat di Tol Yogyakarta-Solo: Saya Terima dengan Terpaksa

2. Kronologi Kades di Serang yang disuntik mati mantri

Ilustrasi jarum suntik. SHUTTERSTOCK/Mikhail Pankov Ilustrasi jarum suntik.

Salamunasir, Kepala Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, tewas di tangan mantri berinisial SH. Mantri itu diduga menyuntikkan sesuatu ke tubuh korban.

Kepala Seksi (Kasi) Humas Kpeolisian Resor Kota (Polresta) Serang Kota AKP Iwan Sumantri menuturkan, SH awalnya sempat cekcok saat bertamu ke rumah Salamunasir.

Dalam keributan itu, SH menyuntik tubuh korban. Hal itu membuat Salamunasir kejang dan lantas tak sadarkan diri.

Korban akhirnya meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

"Masih dalam penyelidikan. Untuk penyebab kematian dan motif masih didalami oleh tim penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota,” ungkapnya, Minggu.

Baca selengkapnya: Kades Curuggoong Serang Dibunuh Mantri dengan Cara Disuntik, Ini Kronologinya

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kemarau Panjang, Warga Bengkulu Mandi Sehari Sekali demi Hemat Air

Kemarau Panjang, Warga Bengkulu Mandi Sehari Sekali demi Hemat Air

Regional
Mencari Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo, Sempat Terekam di Bibir Pantai

Mencari Wisatawan China yang Hilang di Pink Beach Labuan Bajo, Sempat Terekam di Bibir Pantai

Regional
Sudah 8 Hektar, Kebakaran di Gunung Lawu Berpotensi Masuk Ranah Pidana

Sudah 8 Hektar, Kebakaran di Gunung Lawu Berpotensi Masuk Ranah Pidana

Regional
Kabut Asap Karhutla di Kampar Riau Makin Pekat

Kabut Asap Karhutla di Kampar Riau Makin Pekat

Regional
14 Kecamatan di Ende Berstatus Awas Kekeringan, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

14 Kecamatan di Ende Berstatus Awas Kekeringan, Risiko Kebakaran Hutan Meningkat

Regional
Polisi Hentikan Sementara Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Eks Ketua Gerindra Semarang ke Kader PDI-P

Polisi Hentikan Sementara Kasus Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Eks Ketua Gerindra Semarang ke Kader PDI-P

Regional
Kemarau, Bunga Rafflesia di Bengkulu Tak Mekar Sempurna

Kemarau, Bunga Rafflesia di Bengkulu Tak Mekar Sempurna

Regional
Babak Baru Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, Penyidik Limpahkan 4 Berkas Perkara ke JPU

Babak Baru Kasus Korupsi RSUD Pasaman Barat, Penyidik Limpahkan 4 Berkas Perkara ke JPU

Regional
Update Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo: Proses Pendinginan, Pemkot Hitung Kerugian Warga

Update Kebakaran Gudang Rongsok di Pasar Kliwon Solo: Proses Pendinginan, Pemkot Hitung Kerugian Warga

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Disekap Teman Pria di Kendari Selama 24 Hari, Korban Dicekoki Obat Penenang

Bocah Perempuan 15 Tahun Disekap Teman Pria di Kendari Selama 24 Hari, Korban Dicekoki Obat Penenang

Regional
Sumur Warga di Lombok Barat Tercemar, Berwarna Hijau dan Berbau BBM

Sumur Warga di Lombok Barat Tercemar, Berwarna Hijau dan Berbau BBM

Regional
Diare Jadi Penyakit Paling Subur di Semarang Selama Kemarau, Dinkes Imbau Warga Tunda Diet

Diare Jadi Penyakit Paling Subur di Semarang Selama Kemarau, Dinkes Imbau Warga Tunda Diet

Regional
Capaian Prestasi Banten Selama 23 Tahun Usai Berpisah dari Jabar

Capaian Prestasi Banten Selama 23 Tahun Usai Berpisah dari Jabar

Regional
Terpidana Kasus Korupsi PMB Unila Meninggal Dunia di Lapas Usai Main Pingpong

Terpidana Kasus Korupsi PMB Unila Meninggal Dunia di Lapas Usai Main Pingpong

Regional
Camat di Maluku Jadi Tersangka Pemerkosaan Siswi SMK

Camat di Maluku Jadi Tersangka Pemerkosaan Siswi SMK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com