KOMPAS.com - Dampak erupsi Gunung Merapi turut dirasakan warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Abu vulkanik yang terbawa angin diketahui menempel di rumah, kendaraan, dan jalan-jalan.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, wilayah yang terkena abu vulkanik yakni Kecamatan Getasan, Banyubiru, Ambarawa, Jambu, Bandungan, Pringapus, Sumowono dan beberapa titik di Kecamatan Ungaran.
Baca juga: Abu Vulkanik Gunung Merapi sampai Kabupaten Semarang, Warga Bersih-bersih
Warga Sumowono, Andi Gatot mengatakan karena abu vulkanik tersebut, dari semalam udara terasa tidak nyaman.
"Ya udaranya jadi sengak, tidak nyaman. Sekarang pakai masker lagi agar meminimalisir abu vulkanik saat bernapas," ujar dia dikutip dari Kompas.com, Senin.
Warga sekitar pun langsung melakukan bersih-bersih lingkungan lantaran terdampak abu vulkanik tersebut.
"Abu vulkanik yang menempel ya langsung dibersihkan, agar tidak mengganggu," ungkapnya.
Warga Ambarawa Hendro Teguh juga melakukan bersih-bersih rumah.
Dia khawatir abu vulkanik bisa merusak koleksi barang antiknya.
"Saya senang kayu dan barang-barang antik, karena ada abu ini, tadi bangun tidur langsung mengelap abu yang ada di kayu-kayu," ujar dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Semarang Juwair Suntara mengatakan, abu vulkanik tersebut diketahui 'sampai' di Kabupaten Semarang pada Minggu (12/3/2023) malam.
"Terkait abu vulkanik dari Gunung Merapi, laporan dari beberapa masyarakat dan relawan sudah sampai ke wilayah Kabupaten Semarang tadi malam," ujar dia.
Juwair mengimbau kepada masyarakat untuk waspada karena abu vulkanik bisa berpengaruh terhadap kesehatan.
"Agar tidak terhirup dan masuk paru-paru yang bisa menimbulkan masalah kesehatan, untuk itu agar masyarakat bila bepergian atau keluar rumah diharapkan memakai masker," ungkap dia.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari 11 Maret 2023 hingga 13 Maret 2023, Gunung Merapi mengeluarkan 60 kali awan panas guguran.