Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bambang Wisnu, Pelestari dan Pembuat Alat Musik Keroncong yang Bertahan sejak 1996 di Kota Semarang

Kompas.com - 13/03/2023, 13:35 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang warga Jatingaleh, Kota Semarang, Bambang Wisnu Setiaji, punya cara tersendiri dalam melestarikan musik Nusantara.

Di tengah gempuran musik modern saat ini, Bambang, sapaan akrabnya, masih bersikeras menggeluti musik keroncong.

Hal tersebut bisa dilihat di teras rumahnya, tepatnya di Jalan Sanggung Raya, Nomor 181, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Baca juga: Pernikahan Kaesang dan Erina, De Java Keroncong Hibur Masyarakat di Panggung Pamedan Pura Mangkunegaran

Sejumlah alat musik keroncong, seperti cuk atau ukulele, cak, selo, bass, dan biola tampak tergantung di serambi rumah.

Tak hanya itu, peralatan tukang seperti amplas listrik, gergaji listrik, cat warna, mesin bur, tang, dan alat tukang lainnya juga tampak tertata di rak besi depan rumah.

Bambang, sapaan akrabnya, menyebut, profesi sebagai seorang perajin dan pemusik keroncong yang dia pilih itu sudah dimulai sejak 1996 silam.

Awalnya, Bambang hanya ingin bisa memainkan biola. Lantaran tak memiliki alat musik tersebut, dirinya berinisiatif untuk membuat biola sendiri.

"Awalnya pengen belajar biola. Waktu tahun itu kan harga biola sudah mahal dan saya tidak mampu beli. Lalu berpikir gimana caranya bisa main, makanya bikin sendiri," jelas Bambang kepada Kompas.com, Senin (13/4/2023).

Dari situlah, Bambang mulai menggeluti kemampuannya membuat alat musik keroncong berbahan dasar kayu.

Baca juga: Mengenal Waljinah, Penyanyi Berjuluk Ratu Keroncong

Lebih jelas Bambang mengatakan, ada sejumlah langkah untuk membuat alat-alat musik keroncong, seperti cuk, cak, selo, dan bass.

Pertama, pemotongan pola alat musik. Lalu, melakukan pengamplasan kayu. Ketiga, pemasangan seluruh bagian.

"Setelah body jadi semua, baru dipasang neck. Setelah itu, baru finishin, itu pengecatan. Tergantung permintaan, mau dicat biasa atau melamin," tutur Bambang.

Disamping itu, Bambang menyebut, kayu yang digunakan dalam memproduksi alat musik keroncong ini diambil dari kayu mahoni, nangka, ataupun kayu jati Belanda.

Tak heran, alat musik hasil produksinya ini memiliki ketahanan yang kuat.

Dalam proses pembuatan alat musik, Bambang membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari untuk menyelesaikan 1-2 alat musik, tergantung jenis alat musik.

Baca juga: Mengenal Stambul, Variasi dari Musik Keroncong

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com