Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menggeluarkan awan panas guguran pada hari ini, Sabtu (11/3/2023), sekitar 12.12 WIB.
Awan panas dilaporkan mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak.
"Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak)," tulis akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Sementara itu Rudi salah satu warga Sleman yang sedang berada di daerah Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menuturkan terjadi hujan abu tipis.
"Saya diatas Balai Desa Paten Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, hujan abu tipis," ujar Rudi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/03/2023).
Abu tipis yang turun akibat dari awan panas guguran Gunung Merapi tampak mengotori motor dan mobil.
Baca juga: Maling di Semarang Pura-Pura Pinjami Uang Rp 50 Juta, Minta Korban Tabur Garam di Rumah
Kekes Kristanto (49) mencuri dengan modus meminjami uang Rp 50 juta dan menyuruh korban menabur garam di sekitar rumah agar rezeki lancar, Minggu (12/2/2023).
Akan tetapi saat korban mengambil garam ke dapur, pelaku melancarkan aksi pencurian dengan mengambil dompet berisi Rp 7 juta dan satu handphone.
“Pelaku menawari korban untuk menyebar garam di jalan agar usahanya bisa laris dan lancar,” kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat konferensi pers di kantornya, Jumat (10/3/2023).
Tergiur dengan angsuran bebas, korban hendak memberi uang namum ditolak pelaku, hingga saat korban menyimpan uang di dompet, pelaku menyuruh korban menyebar garam.
Sementara pelaku mengambil dompet dan Hp korban lalu meninggalkan rumahnya.
Polrestabes Semarang kemudian berhasil mengamankan pelaku pada (14/2/2023) saat berada di Hotel Griya Tentrem tanpa ada perlawanan.
Baca juga: Sultan HB X Sebut Gunung Merapi Meletus untuk Tutup Lubang Tambang
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menyebutkan, Gunung Merapi meletus untuk menutupi lubang akibat tambang pasir.
Letusan kali ini disebutnya tidak akan seperti pada 2010.
"Merapi itu ya erupsi begitu saja enggak akan meletus seperti dulu yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang gitu saja," ujar HB X, Sabtu (11/3/2023).
Sultan menambahkan jika lubang-lubang akibat tambang pasir di Gunung Merapi sudah tertutup material vulkanik, erupsi Gunung Merapi akan berhenti.
"Nanti kalau yang berlobang-lobang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlobang," jelas dia.
Kondisi ini membuatnya akan menutup tambang-tambang warga, mengingat sebagian tambang milik warga sudah dilakukan penutupan dengan cara ditutup dan ditanami rumput.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana, Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Krisiandi, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.