Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Gunung Merapi Meletus | Insiden Kecelakaan di Pantura Rembang, 5 Orang Tewas

Kompas.com - 12/03/2023, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Gunung Merapi meletus pada Sabtu (11/3/2023) siang.

Warga Turgo Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pun mulai turun ke daerah yang lebih aman.

Sementara itu, insiden kecelakaan beruntun di jalur Pantura Rembang-Lasem, Jawa Tengah mengakibatkan 20 orang korban.

Kecelakaan terjadi pada Jumat (10/3/2023) mengakibatkan lima orang meninggal dunia, salah satunya anak punk yang menumpang truk kontainer.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Sabtu (11/3/2023):

Baca juga: Gunung Merapi Meletus, Warga Turgo Sleman Turun Mengungsi

1. Erupsi Gunung Merapi

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro menyebut erupsi gunung merapi terjadi pada pukul 13.53 WIB.

"Satu dua warga Turgo sudah luncuran ke bawah," ujarnya.

Sedangkan warga di Tunggularum, Turi saat ini sudah bersiap di depan rumah jika sewaktu-waktu perlu untuk mengungsi.

"Warga Turi, Tunggularum, standby di depan rumah dengan motor masing-masing," ujarnya.

Bambang mengungkapkan tim BPBD, Polisi, TNI dan relawan sudah bersiaga di zona 9 kilometer dari Puncak Gunung Merapi.

Tim SAR lakukan evakuasi korban dalam kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Rembang, Jumat (10/3/2023) malamDok. SAR Semarang Tim SAR lakukan evakuasi korban dalam kecelakaan beruntun di Jalur Pantura Rembang, Jumat (10/3/2023) malam

2. Kecelakaan di jalur Pantura Rembang

Baca juga: Kecelakaan Maut di Pantura Rembang, Total 5 Tewas, 1 di Antaranya Diduga Anak Punk Tanpa Identitas

Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, truk kontainer berhasil dibalikkan dengan mobile crane.

"Terdapat satu orang korban dalam keadaan meninggal dunia, tanpa identitas, disinyalir anak punk yang numpang di truk kontainer dan dibawa ke RSUD Rembang," katanya.

Heru menjelaskan, jajarannya selesai mengevakuasi seluruh korban yang terlibat kecelakaan di lokasi tersebut sekitar pukul 19.30 WIB.

Semua korban yang terlibat kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit Arafah Rembang dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. R Soetrasno Rembang.

Sedangkan sembilan korban lainnya juga dibawa ke RSUD Dr. R Soetrasno Rembang, dengan rincian lima korban dalam keadaan selamat dan empat orang meninggal dunia.

Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.

3. Awan Panas dan Hujan Abu dari Gunung Merapi

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Radius 7 Km Jadi Zona Bahaya

Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah menggeluarkan awan panas guguran pada hari ini, Sabtu (11/3/2023), sekitar 12.12 WIB.

Awan panas dilaporkan mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak.

"Saat ini erupsi masih berlangsung. Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak)," tulis akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Sementara itu Rudi salah satu warga Sleman yang sedang berada di daerah Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menuturkan terjadi hujan abu tipis.

"Saya diatas Balai Desa Paten Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, hujan abu tipis," ujar Rudi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/03/2023).

Abu tipis yang turun akibat dari awan panas guguran Gunung Merapi tampak mengotori motor dan mobil.

Sejumlah pelaku kriminal dihadirkan dalam konferensi pers di Polrestabes Semarang, Jumat (10/3/2023).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Sejumlah pelaku kriminal dihadirkan dalam konferensi pers di Polrestabes Semarang, Jumat (10/3/2023).

4. Maling pura-pura pinjami uang dan tabur garam

Baca juga: Maling di Semarang Pura-Pura Pinjami Uang Rp 50 Juta, Minta Korban Tabur Garam di Rumah

Kekes Kristanto (49) mencuri dengan modus meminjami uang Rp 50 juta dan menyuruh korban menabur garam di sekitar rumah agar rezeki lancar, Minggu (12/2/2023).

Akan tetapi saat korban mengambil garam ke dapur, pelaku melancarkan aksi pencurian dengan mengambil dompet berisi Rp 7 juta dan satu handphone.

“Pelaku menawari korban untuk menyebar garam di jalan agar usahanya bisa laris dan lancar,” kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan saat konferensi pers di kantornya, Jumat (10/3/2023).

Tergiur dengan angsuran bebas, korban hendak memberi uang namum ditolak pelaku, hingga saat korban menyimpan uang di dompet, pelaku menyuruh korban menyebar garam.

Sementara pelaku mengambil dompet dan Hp korban lalu meninggalkan rumahnya.

Polrestabes Semarang kemudian berhasil mengamankan pelaku pada (14/2/2023) saat berada di Hotel Griya Tentrem tanpa ada perlawanan.

Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat menggelar sapa aruh satu dasawarsa keistimewaan Yogyakarta, di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (31/8/2022)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat menggelar sapa aruh satu dasawarsa keistimewaan Yogyakarta, di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (31/8/2022)

5. Pernyataan Sultan HB X soal letusan Gunung Merapi

Baca juga: Sultan HB X Sebut Gunung Merapi Meletus untuk Tutup Lubang Tambang

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menyebutkan, Gunung Merapi meletus untuk menutupi lubang akibat tambang pasir.

Letusan kali ini disebutnya tidak akan seperti pada 2010.

"Merapi itu ya erupsi begitu saja enggak akan meletus seperti dulu yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang gitu saja," ujar HB X, Sabtu (11/3/2023).

Sultan menambahkan jika lubang-lubang akibat tambang pasir di Gunung Merapi sudah tertutup material vulkanik, erupsi Gunung Merapi akan berhenti.

"Nanti kalau yang berlobang-lobang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlobang," jelas dia.

Kondisi ini membuatnya akan menutup tambang-tambang warga, mengingat sebagian tambang milik warga sudah dilakukan penutupan dengan cara ditutup dan ditanami rumput.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana, Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Kontributor Semarang, Titis Anis Fauziyah | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief, Krisiandi, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Gelar FGD, Pemkab Blora Tawarkan Berbagai Peluang Investasi 

Regional
Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Pematangsiantar Jadi Tujuan Site Visit Proyek Investasi Strategis, Walkot Susanti: Suatu Kehormatan bagi Kami

Regional
Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup  Sementara

Krisis Air Bersih, 435 Hotel di Gili Trawangan Terancam Menolak Tamu dan Sejumlah Hotel Tutup Sementara

Regional
Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Ulah Residivis, Memantau 2 Hari Sebelum Bobol Rumah Kontrakan

Regional
Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Tiga Pulau di Provinsi NTT Memiliki Kandungan Uranium

Regional
Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Anggaran Inpres Jalan Daerah Kalbar Belum Cair, Komisi V DPR Undang Kementerian PUPR Rapat

Regional
Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Kasus Dugaan Korupsi RSUD Sumbawa Jilid II Naik Penyidikan, Ada Potensi Tersangka Lebih dari Satu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Berawan

Regional
'Justice For Afif...'

"Justice For Afif..."

Regional
Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Industri Tekstil Jateng Terpuruk, Dipicu Bahan Baku Sulit dan Permintaan Loyo

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

[POPULER REGIONAL] Sosok Bupati Belu Perjuangkan Pengobatan Gratis | Soal Pejabat di Semarang Titip Anak di PPDB

Regional
Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Soal Pilkada Solo, Muhammadiyah Netral tapi Punya Kriteria Pemimpin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com