JAYAPURA, KOMPAS.com - Komandan Resort Militer (Danrem) 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring menanggapi beredarnya video dan foto pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens yang sedang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Menurut dia, video dan foto itu sengaja disebarkan oleh orang-orang yang berafiliasi dengan KKB dan mendukung aksi kejahatan yang tengah mereka lakukan.
"Ini adalah bagian dari sebuah propaganda, tapi ini memperkuat analisa kita bahwa kondisi pilot sampai saat ini dalam keadaan hidup dan kami terus berupaya mencari dan menyelamatkannya," ujar Sembiring di Jayapura, Jumat (10/3/2023).
Baca juga: 24 Hari Pilot Susi Air Disandera KKB...
Menurut dia, video dan foto tersebut akan membantu aparat keamanan untuk menganalisa kekuatan Egianus Kogoya dan kelompoknya. Sebab, mereka kerap memamerkan senjata api yang mereka miliki.
Menurut Sembiring, ada dugaan beberapa kelompok pecahan Egianus Kogoya yang tersebar di beberapa wilayah di Nduga, saat ini telah bergabung menjadi satu.
"Terkait senjata memang dari awal hanya ada lima sampai enam pucuk, ini sudah bertambah sembilan sampai 10 pucuk. Untuk diketahui, pecahan-pecahan kelompok ini ada di mana-mana dan kita sudah memetakannya," kata dia.
Baca juga: Penyelamatan Pilot Susi Air, Jubir OPM: Kami Siap Hadapi TNI-Polri bila Negosiasi Gagal
Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023. Kelompok Egianus juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut. Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebut Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Kemudian, Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023. Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak kepala kampung yang masih berusia 6 hingga 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.