Turut ikut dalam rombongan Kepala Basarnas Natuna, Abdurrahman, Kasdim Mayor Inf Janner Aruan dan personil TNI, Polri, Basarnas, BPBD Natuna, dan unsur terkait lain.
Setiba di Serasan, rombongan langsung melakukan peninjauan dan menemui masyarakat yang mengungsi akibat korban bencana tanah longsor.
Wan Siswandi menyampaikan, hujan selama 4 hari berturut-turut mengakibatkan banjir melanda Desa Genting yang berada di bawah kaki bukit.
"Saat banjir surut, warga beramai-ramai membersihkan rumahnya. Naas saat itu tanah longsor langsung menghantam warga yang sedang gotong royong," kata WAN Siswandi melalui keterangan tertulis Humas Polres Natuna yang diterima Selasa (7/3/2023).
Kapolres Natuna, AKBP Nanang Budi Santosa, didampingi Kapolsek Serasan Iptu Malik Mardiasyah mengatakan saat ini masih ada sekitar 42 orang dinyatakan hilang dan 27 rumah tertimbun material tanah longsor.
"Untuk evakuasi terus kami lakukan, namun dengan kewaspadaan tinggi, karena tanah masih labil dan masih terjadi longsor susulan," kata Nanang.
Berdasarkan rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur per tanggal 07 Maret 2023 pukul 03:00 WIB, diketahui 10 orang meninggal dunia, 42 hilang, 4 luka berat dan 4 kritis.
Sementara 934 warga mengungsi. Rinciannya 219 di pengungsian PLBN, 215 di puskesmas, 500 orang di pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon.
Selain itu sebanyak 27 rumah tertimbun longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.