KOMPAS.com - Berita soal kebijakan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk sekolah jam 5 pagi terus jadi sorotan.
Salah satunya komentar Viktor saat ditanya wartawan soal dasar hukum kebijakannya itu. Viktor justru meminta wartawan untuk mencari jawabannya sendiri.
Selain itu, berita soal soal Haji Usman (63) melayani pebalap World Superbike (WSBK) dari tim GMT94 Yamaha Lorenzo Baldassarri beli bensin eceran juga menuai perhatian.
Usman mengaku dirinya menyesal tak berfoto bersama Lorenzo Baldassarri.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Gubernur NTT memantau langsung penerapan sekolah masuk jam 05.30 Wita d i SMAN 6 Kota Kupang.
Lalu saat diwawancarai sejumlah wartawan soal dasar hukum, Viktor justru meminta wartawan memikirkan sendiri.
"Dasar hukum kau pikir sendiri," kata Viktor sambil menunjuk salah satu wartawan media online nasional yang bertanya kepadanya di areal kebun serai milik SMA Negeri 6 Kota Kupang, Jumat (3/3/2023).
Baca berita selengkapnya: Ditanya soal Dasar Hukum Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi, Gubernur NTT: Kau Pikir Sendiri
Usman, penjual bensin eceran asal Dusun Batu Riti, Desa Kuta, tak mengetahui bahwa Lorenzo Baldassarri datang ke kiosnya dan beli bensin eceran, Rabu (1/3/2023).
Dia pun menyesal lantaran tidak mengajak Lorenzo Baldassari berfoto.
"Betul-betul saya tidak tahu, kalau saya tahu dia ternyata Lorenzo Baldassari, saya akan rangkul dia untuk foto-foto," katanya saat ditemui di warungnya, Kamis (2/3/2023).
Baca berita selengkapnya: Cerita Haji Usman, Tak Menyadari Pembeli Bensin Ecerannya adalah Pebalap Lorenzo Baldassari: Kalau Tahu, Saya Rangkul untuk Foto
Saat rekonstruksi kasus pembunuhan berantai di Kampung Babakan Mande, Desa Gunung Sari, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023), Wowon diketahui terlibat membunuh anaknya yang berusia 3 tahun, BE.
Alasan Wowon membunuh karena korban rewel. Saat beraksi, Wowon meminta bantuan komplotannya, Solihin alias Duloh, untuk mengekskusi korban.
"Tersangka Solihin alias Duloh dihubungi Wowon dan diperintahkan untuk membunuh korban BE, tersangka Solihin bilang yasudah bawa sini," ucap Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Eko Barmula.
Baca berita selengkapnya: Wowon Ingin Bunuh Anaknya yang Usia 3 Tahun karena Rewel, Duloh: Ya Sudah Bawa ke Sini
Syaikhu, salah satu sopir truk yang terjebak di Jalur Pantura Pati-Rembang, terpaksa menginap di dalam truk.
Kemacetan parah itu terjadi sejak Kamis (2/3/2023). Syaikhu mengatakan, mendapat informasi dari petugas Satlantas Polresta Pati bahwa kemungkinan macet akan mulai terurai pada Kamis malam atau Jumat (3/3/2023) pagi.
"Berarti kemungkinan hari ini ya masih bermalam di jalan. Makan dan minum beli sendiri," kata dia.
Baca berita selengkapnya: Cerita Syaikhu, Terjebak Macet di Jalan Pantura Pati-Rembang Semalaman, Truknya Hanya Jalan 2 Meter
(Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.